KEBANYAKAN kita hanya mengenal Ipswich Town FC sebagai klubnya Elkan Baggott. Padahal jika ditelusuri sejarahnya, The Tractor Boys punya rekam jejak mentereng yang layak membuatnya disebut sebagai sleeping giant di Inggris.
Sam Morsy, cs. baru saja memetik kemenangan ke-9 musim ini. Menjamu Preston North End di Stadion Portman Road, Sabtu (7/10/2023) malam, tim asuhan Kieran McKenna menang meyakinkan dengan skor 4-2.
Tambahan tiga angka membawa Ipswich ke peringkat kedua klasemen sementara EFL Championship 2023-24 dengan koleksi 28 poin. Hanya berjarak dua poin dari Leicester City tepat di atasnya.
Pencapaian ini terhitung luar biasa, mengingat Ipswich baru saja promosi ke Championship. Musim lalu mereka masih berkompetisi di League One dan finish di peringkat dua klasemen akhir.
Sebagai perbandingan, Plymouth Argyle yang menjuarai League One 2022-23 kini berada di peringkat 18. Bahkan baru mengumpulkan 11 poin alias berselisih 17 angka dengan Ipswich.
Catatan ini membuat Ipswich menjadi salah satu tim promosi dengan penampilan terbaik di semua divisi dalam sejarah liga Inggris. Sebuah rekor yang melambungkan nama McKenna.
Jika mampu mempertahankan posisinya hingga akhir musim, maka Ipswich berhak atas tiket promosi langsung ke Premier League 2024-25. Tidak perlu lagi melalui play-off.
Andai betul-betul promosi ke Premier League, maka impian warga Ipswich selama dua dekade terakhir bakal terwujud. Demikian pula harapan  para pendukung Elkan di Indonesia.
Impian Dua Dekade
Ipswich Town terakhir kali berada di Premier League pada musim 2001-02, tepat dua dekade lalu. Tak heran jika warga Ipswich sudah sangat merindukan tim kesayangan mereka kembali ke kasta tertinggi.
Musim 2001-02 itu Ipswich mengawali musim dengan sangat buruk. Mereka hanya bisa meraih satu kemenangan dari tujuh partai pembuka.