Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang PS TNI, Klub Amatir Milik Tentara yang Berubah Profesional

6 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:51 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengakhiri musim lalu di peringkat 14, kini Persikabo 1973 tengah berada di zona degradasi. Tim asuhan Aji Santoso baru mengumpulkan 9 poin dari 14 kali bertanding.

Jika performa tidak baik ini tak lekas mendapat solusi, bukan tidak mungkin klub yang bercikal bakal PS TNI ini bakal terdegradasi ke Liga 2.

Perdebatan Klub Militer

Kehadiran PS TNI sempat dipersoalkan barisan suporter. Mereka berpendapat tentara (juga polisi) tidak seharusnya ikut berkompetisi.

Salah satu alasannya, pada saat itu personil Polri dan TNI masih dilibatkan sebagai tenaga pengamanan pertandingan. Bahkan berjaga-jaga di dalam stadion.

Bayangkan terjadi cekcok antarpemain yang melibatkan penggawa PS TNI, lalu atas nama kesetiakawanan korsa rekannya yang berjaga di pinggir lapangan ikut melibatkan diri. Kan gawat.

Namun kekhawatiran itu boleh ditanggalkan sekarang. Pasalnya, PSSI mulai mengampanyekan penggunaan steward untuk penjagaan di dalam stadion alih-alih polisi dan tentara seperti dulu.

Lagipula klub militer ataupun polisi ikut berkompetisi di liga domestik itu hal biasa. Bahkan di negara-negara Eropa pun ada banyak.

Saya pribadi lebih menyoroti dan merasa keberatan pada masalah jual-beli lisensi klub lain untuk langsung 'nyelonong' ke kompetisi tertinggi. Dalam hal ini pembelian lisensi Persiram yang kemudian digunakan PS TNI atau kini Persikabo 1973.

Saya termasuk golongan yang sebal dengan praktik jual-beli lisensi klub begini. Sekalipun tidak melanggar aturan apapun, sebab PSSI memang tidak mengatur ataupun melarangnya, ini praktik yang berdampak kurang baik bagi pembinaan dan juga sejarah sepak bola suatu daerah.

Ketika lisensi Perseba Bangkalan dibeli pentolan Pusamania dan pindah ke Kalimantan dengan nama Borneo FC, misalnya. Kemanakah anak-anak Bangkalan yang ingin menjadi pemain sepak bola profesional harus menggantungkan impiannya?

Kini di Bangkalan memang ada klub bernama Perseba, berkompetisi di Liga 3 Jawa Timur. Namun Perseba yang berdiri pada 2017 itu berbeda dengan Perseba yang telah dijual tiga tahun sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun