Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang PS TNI, Klub Amatir Milik Tentara yang Berubah Profesional

6 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:51 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manahati Lestusen dengan seragam PS TNI. FOTO: Istimewa via Goal.com

Bersamaan dengan itu, homebase pun pindah dari Stadion Pakansari di Bogor ke Stadion Sultan Agung di Bantul. Lalu badan hukum juga berganti, dari PT AGM ke PT Cilangkap TNI Jaya milik mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Dari segi prestasi, musim itu PS TIRA nyaris terdegradasi ke Liga 2. Beruntung mereka meraih tiga poin penting kala menghadapi Borneo FC di pekan terakhir, sehingga finish tepat di atas zona degradasi.

Menjadi Persikabo

Perubahan di tubuh klub kembali terjadi jelang bergulirnya Liga 1 musim 2019. PS TIRA merger dengan klub divisi bawah Persikabo Kabupaten Bogor, sehingga namanya berubah menjadi TIRA-Persikabo.

Markas klub pun ikut berganti ke Stadion Pakansari. Kandang di mana TIRA-Persikabo mencatatkan rekor pertandingan paling banyak gol musim itu, yakni ketika mengalahkan Persija 5-3.

Selain itu, dua rekor bertolak belakang juga tercipta. Pertama, klub yang paling lama tidak kalah secara beruntun (13 pertandingan); lalu kedua, klub yang paling lama tidak menang secara beruntun (16 pertandingan).

Rangkaian dua rekor tersebut menempatkan TIRA-Persikabo di posisi 15 klasemen akhir. Posisi yang sama persis musim sebelumnya, yakni tepat di atas zona degradasi.

Menjelang bergulirnya Liga 1 2020, TIRA-Persikabo mengajukan perubahan nama menjadi Persikabo 1973. Namun permintaan ini belum sempat disetujui PSSI ketika kompetisi terhenti akibat wabah Covid-19.

Liga 1 baru kembali bergulir pada Agustus 2021, dengan format musim seperti layaknya liga-liga Eropa. Pada musim inilah nama Persikabo 1973 mulai digunakan dengan julukan Laskar Pajajaran.

Memakai nama baru, klub mengakhiri musim 2021-22 di peringkat ke-10. Laskar Pajajaran juga kembali mencatatkan rekor dalam hal banyak-banyakan mencetak gol.

Pertama, rekor kemenangan kandang terbesar, yakni 5-0 versus Persiraja pada 9 Desember 2021. Kedua, rekor kemenangan tandang terbesar, lagi-lagi dicatatkan kala menghadapi Persiraja pada 19 Maret 2022 dengan skor identik 5-0. Ketiga, rekor pertandingan tersubur manakala mengalahkan Persela 4-2 pada 27 November 2021.

Musim 2022-23, Persikabo 1973 sekali lagi terlibat dalam rekor pertandingan tersubur. Akan tetapi kali ini sebagai pihak yang kalah, yakni ketika ditaklukkan Persita Tangerang dengan skor 3-5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun