Lionel Messi masih berada pada penampilan terbaiknya bersama Barcelona ketika itu. Sulit bagi Coutinho untuk menjadi pilihan utama di lini tengah El Barca.
Coutinho memang memenangkan dua gelar juara La Liga, plus satu trofi Copa Del Rey. Akan tetapi penampilannya di atas lapangan banyak dikritik. Terlebih usai ia melakukan selebrasi gol yang membuat hubungan dengan fans memburuk.
Hanya 1,5 musim di Nou Camp, Coutinho dipinjamkan ke Bayern Munich. Sebuah keberuntungan karena bersama FC Bayern ia berhasil memenangkan Liga Champions.
Pencapaian yang tak ubahnya balas dendam bagi Coutinho. Selain turut tampil di final, keberhasilannya bersama Bayern melibatkan kemenangan telak 8-2 atas Barcelona di perempat final.
Coutinho kembali ke Barcelona pada awal musim 2020-21. Namun Desember 2020 ia mengalami cedera parah dan harus absen hingga akhir musim.
Sejak itulah karier Coutinho meredup. Meski telah pulih dari cedera, ia tak kunjung mendapat kesempatan tampil bersama Barcelona.
Januari 2022, Coutinho kembali ke Liga Inggris. Ia menerima tawaran Aston Villa yang tengah dimanajeri mantan kaptennya di Liverpool, Steven Gerrard.
Dari pemain pinjaman, status Coutinho menjadi permanen pada awal musim 2022-23. Sayang, start buruk Villa yang berujung pemecatan Gerrard berimbas pada nasib Coutinho.
Berakhir di Qatar?
Tak mendapat cukup kesempatan tampil di bawah Unai Emery, Coutinho mengiyakan penawaran dari Qatar. Lagi-lagi hanya berstatus pinjaman, tetapi dengan opsi permanen musim depan.
Al Duhail Sports Club nama klub Qatar tersebut. Klub olahraga yang bermarkas di Doha ini baru terbentuk pada 2009.
Awalnya didirikan sebagai Al Shorta Doha, lalu berganti menjadi Lekhwiya Club, sebelum akhirnya di-rebranding sebagai Al Duhail SC usai merger dengan El Jaish SC pada April 2017.