Lahir dan tumbuh besar di Spanyol, Yamal memiliki ayah seorang warga negara Maroko. Dengan demikian ia dapat membela timnas Maroko dari jalur keturunan.
Yamal sendiri sudah membela Spanyol sejak kelompok umur U15 pada 2021. Dua tahun berselang, ia sudah membela Spanyol U17 di ajang Kejuaraan Eropa U17.
Yamal menyumbang empat gol bagi Spanyol U17 pada ajang tersebut. La Furia Roja melaju hingga semifinal, tetapi gagal ke final karena kalah dari Prancis.
Belum lama ini berembus kabar jika Yamal tak masuk daftar pemain Spanyol U-17 untuk Piala Dunia U-17, November mendatang. Baru sekadar rumor, tetapi langsung memicu pelbagai dugaan terkait masa depan Yamal di tingkat negara.
Rupa-rupanya, federasi sepakbola Spanyol (RFEF) tak mau kehilangan pemain bertalenta besar ini. Mereka bergerak cepat membujuk Yamal agar mau turun bersama Spanyol di level senior.
Jika Yamal tak segera dimainkan di timnas Spanyol pada ajang resmi, masih terbuka kemungkinan bagi si pemain untuk membela Maroko. Inilah yang ingin segera ditutup oleh RFEF.
Potensi Rekor Baru
Demikianlah yang kemudian terjadi. Yamal tak cuma mencatatkan debut bersama Spanyol, sehingga menutup mati peluang Maroko, tetapi juga mencatatkan dua rekor baru di timnas sekaligus satu rekor baru di ajang kualifikasi Piala Eropa.
Menarik dinantikan, akankah Yamal terus mencatatkan rekor demi rekor baru pada masa mendatang?
Yang terdekat, Yamal berpeluang memecah rekor pencetak gol termuda di putaran final Piala Eropa. Kesempatan yang sangat terbuka lebar tahun depan.
Rekor saat ini dipegang oleh Johan Vonlanthen ketika tampil di Euro 2004. Gelandang Swiss ini mencetak gol ke gawang Prancis pada 21 Juni 2004, dalam usia 18 tahun 141 hari.
Euro 2024 dijadwalkan bergulir pada 14 Juni hingga 14 Juli 2024, sedangkan Yamal lahir 13 Juli 2007. Artinya, usia Yamal belum genap 17 tahun jika bisa mencetak gol sebelum partai final.