Menariknya, baik Yamal maupun Gavi sama-sama pemain Barcelona. Keduanya juga merupakan jebolan La Masia. Fakta ini menggambarkan betapa hebatnya akademi Blaugrana dalam mendidik pemain muda.
Tak cukup satu rekor baru, Yamal menambah dua lagi malam itu secara bersamaan.
Memasuki menit ke-74, Yamal mendapatkan peluang emas di area kotak penalti Georgia, menyambut operan Nico Williams. Tanpa kesulitan berarti, ia lantas menceploskan bola ke gawang lawan.
Gol sumbangan Yamal menegaskan skor menjadi 7-1 untuk keunggulan Spanyol. Gol ini jugalah yang menghadirkan rekor baginya sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah timnas Spanyol.
Lagi-lagi Yamal mematahkan rekor sebelumnya yang ditorehkan Gavi, yakni 17 tahun 10 bulan pada 5 Juni 2022. Kala itu Gavi menjebol gawang Republik Chezchia dalam kompetisi UEFA Nations League A.
Selain itu, berkat golnya tersebut Yamal juga mencatatkan diri sebagai pencetak gol termuda di kualifikasi Piala Eropa. Mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Gareth Bale pada 2006, yakni 17 tahun 83 hari.
Laga debut dan langsung mencetak dua-tiga rekor sekaligus. Pertandingan melawan Georgia pastinya tidak akan pernah terlupakan bagi Yamal.
Hanya di Eropa
Meski membuat heboh Benua Biru, deretan rekor Yamal tadi hanya berlaku di kawasan Eropa. Catatan winger keturunan Maroko ini masih kalah jika dibandingkan dengan pemain-pemain muda lain di dunia.
Untuk debutant termuda di timnas, misalnya, Yamal berada di urutan ketiga dunia. Peringkat pertama diduduki gelandang Somalia, Abdinur Mohamed Mohamud (13 tahun 25 hari), diikuti pemain Myanmar Aung Kyaw Thun (14 tahun 93 hari).
Lalu untuk rekor pencetak gol termuda bersama timnas pun, Yamal masih kalah dari Kway Thun. Sama seperti Yamal, nama kedua juga mencetak gol pertamanya bersama timnas saat melakoni debut. Tepatnya kala Myanmar berhadapan dengan Thailand di Piala AFF, 6 November 2000.
Terlepas dari itu, nama Yamal sudah menjadi bahan pemberitaan jauh sebelum ini. Tepatnya seputar pilihan negara yang ia bela di level senior.