Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang asyik berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet juga berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Plus-Minus Naturalisasi Jay Idzes

8 September 2023   13:51 Diperbarui: 9 September 2023   09:35 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kaitannya dengan tugas dan kewajiban PSSI sebagai pembina sepak bola nasional. Masih adanya naturalisasi pemain menunjukkan jika PSSI belum sukses memikul tanggung jawab tersebut.

Mau tak mau harus diakui, adanya naturalisasi adalah sebentuk pengakuan jika pemain lokal hasil pembinaan PSSI tak cukup berkualitas di level atas. Tak cukup mampu untuk bersaing, bahkan di kawasan Asia Tenggara sekalipun.

Dengan kata lain, naturalisasi pemain adalah cermin gagalnya pembinaan yang dijalankan PSSI.

Saya tidak sedang menyalahkan siapapun di sini. Saya hanya menyayangkan PSSI yang selama ini lebih banyak ditunggangi kepentingan-kepentingan di luar sepak bola. Salah satunya kepentingan politik praktis.

Akibatnya, alih-alih menyusun cetak biru pembinaan secara serius, para pengurus lebih sibuk mengejar prestasi instan. Prestasi yang bisa diraih dalam satu periode masa jabatan.

Kenapa harus dalam satu masa jabatan? Supaya bisa ikut mengarak sang juara dan dielu-elukan publik. Bisa ikut trending, jadi pusat pemberitaan yang sedikit-banyak tentulah mendongkrak elektabilitas.

Kalau yang dikerjakan membangun cetak biru kompetisi nasional, misalnya, itu butuh waktu panjang. Sangat panjang sekali bahkan. Tidak akan cukup satu periode jabatan untuk turut merasakan hasilnya.

Kalaupun nanti program tersebut sukses, yang dapat nama pengurus berikutnya. Para oportunis penunggang PSSI tentu tidak mau ini terjadi. Enak saja!

***

Untuk sementara ini, okelah kita terima kenyataan bahwa naturalisasi adalah solusi paling masuk akal jika ingin melihat timnas berprestasi dalam waktu dekat. Event terdekat ya Piala Asia pada Januari 2024 mendatang.

Namun jangan jadikan naturalisasi pemain Eropa sebagai program berkelanjutan. Cukup sebagai jembatan saja. Cukup sebagai pengungkit saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun