Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Mantan Pegawai Restoran Cepat Saji Menembus Premier League

2 September 2023   22:03 Diperbarui: 6 September 2023   21:18 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: George Wood/Getty Images via Liverpool world.uk

BURSA transfer Eropa baru saja pungkas. Di tengah aksi jor-joran klub Arab Saudi memboyong bintang-bintang Benua Biru, terselip satu kisah penuh inspirasi: mantan pegawai restoran cepat saji yang tengah mengejar mimpi besar menaklukkan Liga Inggris.

Kisah ini bakal terdengar lebih inspiratif lagi karena 5 tahun lalu si pemain masih merumput di liga amatir. Siapa sangka jika dalam tempo empat tahun saja ia telah menjadi salah satu striker andalan klub liga top Eropa.

Norberto Bercique Gomes Betuncal. Demikian nama lengkap sosok yang sedang kita bahas.

Tidak kenal? Wajar saja. Sebagaimana lumrahnya pemain bernama Portugis nan panjang lainnya, nama yang tersemat di punggung jersey klub pemain satu ini cuma terdiri atas empat huruf: Beto.

Kalau kita melakukan pencarian di Google, pemain dimaksud akan lebih mudah ditemukan memakai kata kunci "Beto Udinese". Ya, dia memang eks striker Udinese yang baru saja dibeli Everton.

Jika melihat bagaimana ngototnya Everton mendapatkan Beto, tergambar seberapa tinggi Merseyside Biru menaksir potensi striker keturunan Afrika ini. The Toffees bahkan tidak segan-segan mengeluarkan dana segar lebih dari 25 juta poundsterling untuk menebus si pemain dari Udinese.

Korban Bully

Lahir di Lisbon, akhir Januari 1998, bakat sepak bola Beto sudah terlihat sejak kecil. Para pelatihnya di Uniao Tires, klub amatir yang berlokasi sekitar 22 km di barat Lisbon, telah mengendus potensi besar dalam diri bocah satu ini.

Beto bahkan disebut-sebut punya gaya bermain mirip Samuel Eto'o, presiden Federation Camerounaise de Football (PSSI-nya Kamerun) yang sempat menjadi bintang di Eropa. Karena penilaian itu, orang-orang menyarankan agar Beto memakai nomor punggung 9 sebagaimana dulu dipakai Eto'o di masa keemasannya.

Pada mulanya Beto tidak tahu siapa itu Eto'o. Ia mengaku tidak pernah menonton televisi semasa Eto'o bersinar di Eropa.

Namun begitu menyaksikan rekaman aksi eks striker Barcelona, Inter Milan dan juga Everton tersebut, Beto jadi mengidolai Eto'o. Saking kagumnya pada Eto'o, Beto sempat memakai nama panggung Beto'o.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun