Selepas itu Dutra sempat mencoba peruntungan di Eropa. Ia meneken kontrak dengan Pogon Szczecin yang berlaga di Ekstraklasa, kasta teratas Liga Polandia. Hanya dua tahun ia merumput di Polandia, sebelum kemudian balik ke Brasil dan berseragam Macae Esporte Futebol Clube.
Menjajal Liga Indonesia
Dua tahun bersama Macae, Dutra kemudian coba merantau lebih jauh lagi, yakni ke Indonesia. Ia datang tepat pada saat sepak bola tanah air tengah kacau balau akibat perpecahan di tubuh PSSI.
Dutra menjatuhkan pilihannya pada Persebaya 1927, klub kebanggaan warga Surabaya yang ketika itu berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI). Sebuah liga swadaya yang sempat membuat jagat sepak bola negeri ini gonjang-ganjing.
Satu fakta menarik dari Dutra, ia sudah dapat menguasai bahasa Indonesia hanya dalam tempo empat bulan. Kepada Kompas.com, ia bercerita banyak mempelajari budaya dan iklim sepak bola Indonesia dari pemain-pemain Brasil lain. Ia juga tahu betapa fanatiknya suporter di tanah air pada klub idola.
"Itu yang membuat saya cepat bisa belajar bahasa Indonesia selama empat bulan saja," katanya saat itu.
Dua tahun merumput bersama Bajul Ijo di LPI--pada musim kedua LPI berstatus liga resmi PSSI, Dutra tampil sebanyak 52 kali dan melesakkan tiga gol. Kemampuannya mengawal lini pertahanan dengan cepat menarik minat klub-klub besar di negeri ini.
Bersamaan dengan itu, PSSI dan pihak-pihak yang berseteru melakukan rekonsiliasi. Mereka bersepakat LPI dihentikan dan Liga Super Indonesia kembali jadi liga resmi yang diakui federasi.
Oktober 2012, Dutra pindah ke Persipura Jayapura dan membentuk duet bek kokoh bersama Pierre Bio Paulin. Tak cuma menjadi palang pintu yang nyaris tak tertembus di Liga Super Indonesia 2013, ia juga merupakan bek subur dengan mencetak 10 gol.Â
Musim itu Persipura keluar sebagai juara, membuat Dutra langsung mencicipi manisnya gelar domestik dalam tempo kurang dari tiga tahun sejak menjejakkan kaki di Indonesia.
Di akhir musim 2013, Dutra menerima pinangan Persegres Gresik United dengan nilai transfer fantastis: Rp 2 miliar. Namun ia hanya bertahan semusim di Gresik.
Setelah sempat membela Bhayangkara FC dan kembali meraih gelar juara liga pada 2017, Dutra kembali membela Persebaya. Ia terus setia bersama Bajul Ijo hingga menyatakan sumpahnya sebagai WNI pada 2019.