Jangan kata di level Asia, di lingkup Asia Tenggara saja prestasi Indonesia malah cenderung menurun. Ingat, kita belum pernah sekalipun merengkuh gelar juara Piala AFF. Padahal sudah 6 kali Tim Garuda mencapai partai final. ENAM KALI!
Ah, jadi ingat lagi kan, kekalahan menyesakkan di My Dinh Stadium kemarin-kemarin?
PR besar bagi PSSI selanjutnya adalah, bagaimana caranya agar timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Asia 2027 dan seterusnya. Menjadi langganan putaran final, tidak sekadar ikut berkeringat di kualifikasi.
Juga yang tak kalah penting adalah menjuarai Piala AFF. Sebagai fans setia timnas sejak menyaksikan final sepak bola SEA Games 1997 nan "seru", saya sudah tidak sabar ingin melihat Indonesia menjadi juara Asia Tenggara.
Di titik inilah PSSI bisa mengintip rahasia sukses FFK dalam melejitkan timnas Curacao. Kalau dirasa cocok, tidak ada salahnya cara mereka kita tiru.
Dalam amatan saya, setidaknya ada dua langkah besar yang diterapkan FFK hingga Curacao sampai di titik sekarang. Perpaduan dua hal yang telah mengangkat level Curacao beberapa derajat lebih tinggi. Peringkat FIFA mereka bisa jadi cerminan.
Strategi pertama FFK juga telah dilakukan PSSI, tetapi sayangnya yang di sini lebih banyak ditunggangi kepentingan di luar timnas. Sedangkan yang kedua malah tak ubahnya tabu bagi para pengurus PSSI.
Mari kita bedah hal ini, tetapi di artikel selanjutnya.
Catatan: Judul ini merupakan yang pertama dari tiga tulisan mengenai timnas Curacao. Judul selanjutnya adalah Menata Ulang Strategi Naturalisasi Pemain dan Buruk Muka Federasi, Jangan Pelatih yang 'Dibelah'.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI