Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kaleidoskop: Ringkasan Aksi Cameo-ku di Kompasiana 2022

27 Desember 2022   23:07 Diperbarui: 27 Desember 2022   23:10 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR: Tangkapan layar halaman Kaleidoskop Kompasiana

TAHUN 2022 belum usai. Masih tersisa empat hari lagi. Namun, berhubung Kompasiana sudah menerbitkan Kaleidoskop 2022, maka saya pun ikut-ikutan menulis ringkasan aksi comeback ke platform menulis keroyokan ini. Bahkan bakal lebih jauh, mengilas balik sejak pertama kali saya mendaftar.

Saya kembali menulis di Kompasiana pada medio Juni 2022 lalu. Tepatnya pada 13 Juni 2022, menghadirkan artikel tentang wacana naiknya tiket ke Candi Borobudur sebagai penanda comeback.

Boleh dibaca di: Tiket Candi Borobudur Naik? Setuju Sekali!

Sebelum itu, artikel terakhir saya di Kompasiana tercatat bertanggal 7 Februari 2020. Judulnya, Anak-Anak Itu Juga Korban ISIS.

Artikel tersebut berisi pendapat saya mengenai anak-anak anggota ISIS asal Indonesia. Sebuah pandangan yang membuat banyak teman dekat saya mengerutkan kening bahkan dengan hanya membaca judulnya.

Dari terakhir 7 Februari 2020 hingga 13 Juni 2022, artinya saya absen dari Kompasiana selama 27 bulan. Itu ekuivalen dengan 2 tahun lebih 3 bulan. Amboi, betapa lamanya!

Saya memang terhitung malas-malasan menulis di Kompasiana. Hanya rajin di bulan-bulan awal sejak bergabung pada 18 September 2011. Setelahnya, dalam setahun belum tentu menulis 10 judul. Bahkan 5 judul pun sudah keren.

Iseng saya bongkar datanya. Rinciannya, pada 2012 menulis 4 artikel; 2013 tidak menulis sama sekali; 2014 hanya menulis 1 judul; 2015 Kompasiana mengusung tampilan baru dan ada Copa America, jadi saya rajin menulis meski hanya menurunkan 9 tulisan.

Tahun 2016 ada Copa America lagi, jadi jangan heran kalau saya jadi rajin menulis. Ikut lomba juga dan mendapat hadiah hiburan berupa voucher Gramedia Rp500.000 (tapi yang dikirim ke saya Rp1.000.000). Lumayan.

Tahun 2017, kemalasan itu kembali menghampiri. Saya hanya menulis 1 judul. Setahun berselang, 2018, ada Piala Dunia dan tentu saja saya jadi rajin. Ikut lomba lagi, tetapi sayang artikel jagoan saya kalah.

Tahun 2019 saya hanya menulis 3 artikel, lalu 2020 hanya satu judul saja. Tahun berikutnya, kembali saya sama sekali tidak berkarya di sini. Bahkan sepertinya saya sama sekali tidak pernah membuka Kompasiana sepanjang 2021.

Lantas, apa yang menyebabkan saya ujug-ujug kembali lagi pada pertengahan 2022 lalu?

Sebut saja K-Rewards, ini alasan yang tidak butuh penjelasan panjang lebar. Semua pasti akan langsung percaya dan bisa memahami kalau saya suguhkan ini sebagai motif. Benar, kan?

Begitulah, saya kembali menulis sejak pertengahan Juni 2022 itu. Bahkan berusaha menulis satu artikel per hari. Usaha yang gagal, meski jumlah tulisan yang saya hasilkan di Kompasiana sejak itu bakal membuat blog pribadi saya cemburu berat.

Kini, di pengujung tahun, saya jadi penasaran bagaimana Kompasiana mencatat kiprah singkat saya sepanjang 2022. Lebih tepatnya sih, hanya sekira 6 bulan saja: Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November.

Berikut angkanya.

Sejak artikel penanda comeback pada 13 Juni 2022 hingga 3 November 2022 dan kembali hiatus, total saya menulis sebanyak 117 artikel. Sedikit? Bagi saya ini terhitung luar biasa, sebab dari 13 Juni ke 3 November 2022 berjumlah 143 hari.

Itu artinya, sejak comeback saya menulis rata-rata 0,8 artikel per hari. Dengan kata lain, setiap dua hari sekali pasti menulis satu judul. Blog pribadi saya yang hanya di-update dua-tiga bulan sekali benar-benar bakal cemburu berat.

Dari angka tersebut, sebanyak 116 di antaranya mendapat label Pilihan dan yang 32 judul dipilih oleh admin sebagai Headline. 32 dari 117, artinya persentase Headline dari seluruh tulisan saya adalah 27,35%.

Dengan kata lain, seperempat lebih sedikit. Lumayanlah untuk seorang anak bawang yang malasnya minta ampun. Hehehe.

Dari seratus sekian judul tadi, artikel paling banyak dibaca adalah Simpang Siur Regulasi Piala AFFU19 2022, Selisih Gol atau Head-To-Head?. Menurut data Kompasiana, tulisan ini dibaca sebanyak 5.141 kali.

Artikel terlaris kedua, menurut catatan saya sendiri, adalah Warga di Tidore Ini Upacara Bendera Setiap 18 Agustus, Bukan 17 Agustus. Jumlah view-nya saat tulisan ini saya buat sebanyak 4.945 tayangan.

Namun banyak tampilan bukan berarti banyak komentar ataupun rating. Nyatanya, artikel saya yang paling banyak mendapat rating justru bukan yang view-nya ramai-ramai sampai sekian ribu.

Adalah tulisan berjudul Dari Balmoral sampai Windsor, Seberapa Jauh Perjalanan Jenazah Ratu Elizabeth II? yang memiliki rating terbanyak, yakni 28. Padahal jumlah tayangannya hanya seperempat dari dua tulisan paling hits tadi, 'hanya' 1.368 view.

Oh, ada tambahan satu lagi yang tidak muncul di Kaleidoskop. Tulisan saya yang berjudul Hidup Tanpa Sepak Bola a la Orang Niue terpilih dalam program Infinite dan ditayangkan ulang di Kompas.com dengan judul Sepak Bola Nieu yang Mati Suri.

Lagi-lagi hanya bisa berkata, lumayan....

Bagaimana dengan 2023?

Nah, ini juga saya sedang bertanya-tanya pada diri sendiri. Apakah akan mencoba menantang diri untuk menulis setiap hari sepanjang tahun, sebuah target yang sebetulnya sudah sejak lama ingin saya capai, atau kembali malas-malasan?

Agaknya untuk urusan ini saja saya butuh salah istikharah dulu, hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun