Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Ulangan Sejarah Manis Liverpool di Liga Champions

2 November 2022   14:27 Diperbarui: 2 November 2022   14:30 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika menilik tiga rival di Grup A, boleh dibilang hanya Napoli-lah pesaing terberat Liverpool dalam memperebutkan posisi puncak grup. Peluang Liverpool untuk meraup sebanyak mungkin poin kala menghadapi Ajax Amsterdam dan Rangers FC aka Glasgow Rangers sangat terbuka lebar.

Dan memang inilah yang kemudian terjadi. Liverpool menyapu bersih semua pertandingan melawan Ajax dan Rangers. Total 12 poin dikumpulkan dari empat pertandingan kandang-tandang.

Menunggu Lawan Berikutnya

Kini tinggal menunggu siapa lawan Liverpool di babak 16 besar. Sebagai tim runner-up, Klopp musti siap-siap jika nanti bersua tim tangguh Eropa yang finish sebagai juara grup.

Dari sekian tim yang sudah mengunci posisi pemuncak klasemen grup, ada beberapa yang bisa jadi ancaman serius jika hasil drawing mempertemukan dengan Liverpool. Kalau bisa jangan sampai bertemu.

Ada Bayern Munich yang diperkuat mantan terindah Sadio Mane, misalnya. Lalu ada Real Madrid yang merupakan momok di final Liga Champions musim lalu.

Ada pula trio Inggris (Spurs, Manchester City dan Chelsea). Meski catatatan Liverpool melawan ketiganya terhitung baik, tetapi kalau bisa terhindar dari mereka tentu lebih menguntungkan. Setidaknya agar jangan terlalu banyak membuang keringat di awal fase gugur.

Kemudian ada pula PSG dengan Lionel Messi yang semakin hari semakin nyetel saja dengan tim. Terakhir, terselip nama FC Porto yang kadar ancamannya tentu saja tidak boleh diremehkan oleh Klopp.

Sebagai fans, tentu saja saya ingin sejarah musim 2018-19 yang terulang. Sungguh saya tidak mau perjalanan Liverpool musim ini berakhir tidak enak seperti di 2019-20.

Dua musim lalu, Liverpool juga menderita kekalahan di kandang Napoli pada awal kompetisi. Skornya 0-2. Meski kemudian lolos ke fase gugur, tetapi langkah The Reds langsung kandas di babak 16 Besar.

Mari kita tunggu, sejarah mana yang bakal berulang bagi Liverpool. Apakah 2018-19 atau malah 2019-20.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun