Entah benar karena efek tidak bermainnya Haaland atau faktor lainnya, nyatanya Man. City mandul. Julian Alvarez yang dijadikan ujung tombak sepanjang 90 menit tak mampu menjebol gawang Kobenhaven.
Peluang mencetak gol sebetulnya terbuka lebar pada menit ke-25. Namun hadiah penalti yang diberikan wasit gagal dimanfaatkan oleh Riyad Mahrez. Man. City jadi tim pertama sejak 2014 yang gagal mengeksekusi penalti di pertandingan Liga Champions.
Kesialan Man. City bertambah empat menit berselang. Sergio Gomez melanggar pemain Kobenhaven dekat kotak penalti, sehingga langsung diganjar kartu merah usai wasit berkonsultasi dengan VAR.
Sampai pertandingan berakhir, skor 0-0 bertahan. Ini terhitung hasil yang mengejutkan karena Man. City adalah klub dengan nilai koefisien tertinggi kedua di Liga Champions 2022/23, yakni 134.000 poin. Sedangkan Copenhagen hanya 40.500 poin.
Meski demikian, tambahan satu poin sebagai oleh-oleh dari Kopenhagen sudah cukup bagi Man. City  untuk melaju ke babak selanjutnya. The Citizens jadi tim pertama yang dipastikan lolos dari fase grup.
Saat ini Man. City mengoleksi 10 angka dari empat pertandingan. Jumlah yang tidak mungkin dilampaui Kobenhaven (2) dan Sevilla (1), masing-masing berada di posisi ketiga-keempat Grup G.
Deja Vu di Paris
Kejutan berikutnya masih dari Grup H. Kali ini terjadi di Paris, ketika untuk kali kedua Paris Saint-Germain ditahan imbang 1-1 oleh Benfica. Sekadar mengingatkan, Benfica lolos fase grup setelah melalui babak kualifikasi.
Hasil ini seolah mengulangi pertemuan pertama kedua tim di Estadio da Luz sepakan lalu. Kala itu, Benfica juga memaksa PSG pulang dengan hanya membawa satu poin. Skornya pun sama-sama 1-1.
Tidak hanya itu kesamaannya. Sama seperti pada pertemuan pertama pula, PSG memimpin terlebih dulu di Parc de Princes. Jika sepekan lalu lewat gol Lionel Messi, maka tadi malam Kylian Mbappe.
Mbappe membawa PSG memimpin berkat gol titik putih di menit ke-40. Tuan rumah mendapat hadiah penalti setelah Juan Bernat ditekel Antonio Silva saat berebut bola hasil sepak pojok.
Namun para pemain Benfica tidak mau menyerah. Pada babak kedua mereka mengambil alih kendali permainan dan kian giat melancarkan serangan. Akhirnya gol balasan tercipta pada menit ke-62 melalui kaki Joao Mario, juga dari eksekusi penalti.