Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sederet Kejutan di Match Day 4 UEFA Champions League 2022-23

12 Oktober 2022   04:58 Diperbarui: 12 Oktober 2022   05:02 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Twitter/mhfootballclub

DELAPAN partai, dua kartu merah, dan empat hasil mengejutkan. Itulah ringkasan matchday ke-4 fase grup UEFA Champions League 2022/23 yang mentas pada Rabu (12/10/2022) dini hari WIB.

Dua pertandingan yang mengawali matchday ke-4 adalah Maccabi Haifa vs Juventus dan FC Kobenhaven vs Manchester City. Keduanya sama-sama duel tim survivor fase kualifikasi melawan tim yang langsung lolos ke fase grup.

Jika menilik nilai koefisien masing-masing, di atas kertas seharusnya Juventus tidak kerepotan meladeni Maccabi Haifa. Sekalipun pertandingan dihelat di kandang lawan, yakni Stadion Sammy Offer di Haifa.

Lihat saja, Juventus punya nilai koefisien sebanyak  107.000 poin. Bandingkan dengan Maccabi Haifa yang hanya mengoleksi 7.000 poin, menjadikannya sebagai klub dengan poin paling rendah di Liga Champions musim ini.

Toh, selisih 100.000 poin itu tidak tercermin di atas lapangan. Juventus yang tengah mengalami masa-masa sulit harus mengaku kalah dari Maccabi Haifa. Bahkan gawang Si Nyonya Tua sudah jebol pada menit ke-7.

Menariknya, Maccabi Haifa menang dengan skor 2-0 berkat dua gol Omer Atzili. Seolah menjadi balasan sempurna atas kekalahan 1-3 The Greens di Turin sepekan lalu. Skornya sama-sama berselisih dua gol.

Dengan hasil ini, peluang Juventus untuk lolos ke fase berikutnya tergolong sulit. Berbekal 3 poin, La Vecchia Signora musti mengalahkan Benfica dan Paris Saint-Germain di dua laga sisa agar tetap dapat bertahan di kompetisi Eropa.

Jika misi tersebut sukses, Juventus akan meraih maksimal 9 poin. Jumlah yang cukup untuk menempatkan mereka di peringkat ketiga dan pindah ke Europa League.

Man. City Lolos Pertama

Di Parken Stadium, para pemain belakang FC Kobenhaven sepertinya lebih tenang manakala Pep Guardiola memarkir Erling Haaland. Bahkan hingga pertandingan berakhir, penyerang Norwegia itu tidak diturunkan sama sekali.

Tanpa Haaland, setidaknya Kobenhavn dapat terhindar dari kekalahan besar seperti pada pertemuan pertama di Etihad Stadium sepekan lalu. Saat itu, Man. City menang telak 5-0 dan Haaland mencetak dua gol.

Entah benar karena efek tidak bermainnya Haaland atau faktor lainnya, nyatanya Man. City mandul. Julian Alvarez yang dijadikan ujung tombak sepanjang 90 menit tak mampu menjebol gawang Kobenhaven.

Peluang mencetak gol sebetulnya terbuka lebar pada menit ke-25. Namun hadiah penalti yang diberikan wasit gagal dimanfaatkan oleh Riyad Mahrez. Man. City jadi tim pertama sejak 2014 yang gagal mengeksekusi penalti di pertandingan Liga Champions.

Kesialan Man. City bertambah empat menit berselang. Sergio Gomez melanggar pemain Kobenhaven dekat kotak penalti, sehingga langsung diganjar kartu merah usai wasit berkonsultasi dengan VAR.

Sampai pertandingan berakhir, skor 0-0 bertahan. Ini terhitung hasil yang mengejutkan karena Man. City adalah klub dengan nilai koefisien tertinggi kedua di Liga Champions 2022/23, yakni 134.000 poin. Sedangkan Copenhagen hanya 40.500 poin.

Meski demikian, tambahan satu poin sebagai oleh-oleh dari Kopenhagen sudah cukup bagi Man. City  untuk melaju ke babak selanjutnya. The Citizens jadi tim pertama yang dipastikan lolos dari fase grup.

Saat ini Man. City mengoleksi 10 angka dari empat pertandingan. Jumlah yang tidak mungkin dilampaui Kobenhaven (2) dan Sevilla (1), masing-masing berada di posisi ketiga-keempat Grup G.

Deja Vu di Paris

Kejutan berikutnya masih dari Grup H. Kali ini terjadi di Paris, ketika untuk kali kedua Paris Saint-Germain ditahan imbang 1-1 oleh Benfica. Sekadar mengingatkan, Benfica lolos fase grup setelah melalui babak kualifikasi.

Hasil ini seolah mengulangi pertemuan pertama kedua tim di Estadio da Luz sepakan lalu. Kala itu, Benfica juga memaksa PSG pulang dengan hanya membawa satu poin. Skornya pun sama-sama 1-1.

Tidak hanya itu kesamaannya. Sama seperti pada pertemuan pertama pula, PSG memimpin terlebih dulu di Parc de Princes. Jika sepekan lalu lewat gol Lionel Messi, maka tadi malam Kylian Mbappe.

Mbappe membawa PSG memimpin berkat gol titik putih di menit ke-40. Tuan rumah mendapat hadiah penalti setelah Juan Bernat ditekel Antonio Silva saat berebut bola hasil sepak pojok.

Namun para pemain Benfica tidak mau menyerah. Pada babak kedua mereka mengambil alih kendali permainan dan kian giat melancarkan serangan. Akhirnya gol balasan tercipta pada menit ke-62 melalui kaki Joao Mario, juga dari eksekusi penalti.

Wasit memberi hadiah penalti pada Benfica karena Rafa Silva dilanggar oleh Marco Verratti. Bek Italia tersebut juga mendapat kartu kuning sehingga membuatnya harus absen pada pertandingan berikutnya melawan Maccabi Haifa.

Menariknya, kedua gol balasan Benfica dalam dua pertandingan melawan PSG, sama-sama lahir berselisih 20 menit dari gol PSG. Seolah sebuah deja vu saja.

Hasil ini menempatkan PSG dan Benfica sebagai penghuni urutan 1-2 di klasemen sementara Grup H. Posisi yang belum aman, sebab baik Juventus maupun Maccabi Haifa masih bisa menyalip jika salah satu dari mereka terpeleset di dua laga sisa.

El Real Nyaris Kalah

Kejutan terakhir adalah tertahannya Real Madrid oleh Shakhtar Donetsk. Sang juara bertahan bahkan nyaris kalah, kalau saja tidak mencetak gol balasan pada masa injury time.

Bertanding di Stadion Wojska Polskiego di Warsawa, Polandia, Shakhtar yang bertindak sebagai tuan rumah menerapkan skema 4-1-4-1. Dengan demikian, pergerakan para pemain Madrid sudah tertahan sejak di lini tengah oleh empat gelandang.

Akibatnya, para pemain Real Madrid kesulitan melancarkan serangan ke jantung pertahanan Shakhtar. Babak pertama berlalu nyaris tanpa ancaman berarti bagi penjaga gawang Anatoliy Trubin.

Memang sempat ada dua peluang emas yang diperoleh Karim Benzema dan Frederico Valverde di pengujung babak pertama. Namun kedua-duanya berhasil dihalau dengan baik oleh Trubin.

Babak kedua belum genap berjalan satu menit, Shakhtar sudah mencetak gol lewat satu serangan rapi. Menerima umpan dari Mykhaylo Mudryk di sisi kiri, pemain pinjaman Bohdan Mykhaylichenko melepas satu umpan silang ke dalam kotak penalti Madrid.

Umpan tersebut disambut dengan baik oleh sundulan Oleksandr Zubkov. Penjaga gawang Madrid asal Ukraina, Andriy Lunin, gagal mengantisipasi bola sehingga jala gawangnya bergetar.

Shakhtar Donetsk 1, Real Madrid 0.

Skor ini bertahan hingga waktu normal 90 menit berakhir. Kemenangan seolah sudah di depan mata bagi Shakhtar, sebab hingga masa injury time berlalu empat menit keadaan masih belum juga berubah.

Akan tetapi bukan Madrid namanya kalau menyerah sebelum wasit meniup peluit dua kali. Umpan silang Toni Kroos pada menit ke-95 sebetulnya dapat dibaca oleh Trubin. Namun ia kalah berebut bola dengan Antonio Rudiger.

Ketika dua pemain tersebut saling bertubrukan dan jatuh, bola terus melaju melewati garis gawang. Gol! Kemenangan Shakhtar Donetsk yang sudah di depan mata seketika sirna.

Kemenangan ini mengantar Real Madrid sebagai tim kedua yang memastikan satu tempat di fase gugur. Sementara Shakhtar masih berpeluang lolos asalkan bisa setidaknya meraih satu kemenangan lagi dari dua laga sisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun