NISA seakan-akan, seperti kata pepatah, hidup segan tetapi mati pun tak mau. Maka OFC pun mengambil sikap tegas, menendang keluar NISA dari posisinya sebagai associate member per Maret 2021 (sumber).
Pada akhirnya NISA benar-benar mati pada 2021, kira-kira bersamaan dengan keluarmya pernyataan OFC bahwa keanggotaan Niue dihapus. Lantas muncul satu federasi baru bernama Niue Football Association (NFA) sebagai ganti.
Kemunculan NFA ditandai dengan penyelenggaraan sebuah kompetisi seven-a-side football yang hingga kini masih berjalan (sumber). Eks presiden NISA, Deve Talagi, duduk sebagai koordinator federasi baru ini.
NFA bergerak cepat dengan mengaktifkan kembali sepak bola di Niue. Sebuah misi yang tidak mudah, mengingat penduduk negara mini tersebut hanyalah sekitar 1.651 jiwa pada tahun ini menurut Worldometers.info.
Itupun menurut sensus resmi pemerintah Selandia Baru pada 2006, antara 90% sampai 95% orang Niue tinggal di Selandia Baru. Kalau hitung-hitungan saya tidak keliru, itu artinya yang ada di Pulau Niue sana hanya sekitar 82 hingga 165 orang (5%-10% dari total populasinya yang 1.651 jiwa tadi).
Menarik dinantikan apa gebrakan yang akan dibuat NFA dalam menghadapi tantangan tersebut. Sebuah kebalikan dari tantangan PSSI yang hingga kini kesulitan meraih prestasi di tingkat dunia padahal punya "stok" 270-an juta jiwa.
Saya sendiri ikut senang jika kelak timnas Niue kembali aktif seperti di tahun 1983. Mana tahu nanti mau diajak beruji coba melawan Indonesia, seperti tetangganya Vanuatu pernah datang ke Jakarta pada 2019.
Lumayan kan, buat tambah-tambah poin :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H