Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Strategi Push Rank ala PSSI, Apa Manfaatnya bagi Timnas?

28 September 2022   01:45 Diperbarui: 28 September 2022   22:09 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia kembali meraih kemenangan atas Curacao di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/9/2022). FOTO: PSSI via Twitter

Setelah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Asia 2023, Indonesia dianggap butuh mengerek peringkat. Ini dilakukan demi menjaga peluang di turnamen, dengan cara menghindari drawing sebagai penghuni cawan 4.

Ada pula yang mengatakan ini demi langsung melaju ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Katanya, agar timnas tidak perlu susah-susah bertarung sejak putaran pertama dan langsung masuk putaran kedua.

Masalahnya, Piala Asia 2023 bergulir sejak 16 Juni 2023. Sedangkan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai mentas pada 12 Oktober 2023. Kalau memang niat push rank timnas adalah demi keuntungan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, ya mending manfaatkan saja partisipasi di Piala Asia 2023.

Bukankah setiap pertandingan di Piala Asia 2023 berbuah poin? Kalau bisa mengimbangi atau bahkan menang melawan tim lebih kuat, poin yang didapat lebih banyak lagi. Maksimalkan potensi panen poin di situ.

Pendek kata, ranking Indonesia dipastikan bakal meningkat banyak jika tampil apik di Piala Asia 2023. Jadi, bukankah lebih masuk akal kalau PSSI fokus ke peningkatan performa timnas agar betul-betul prima saat berkompetisi tahun depan?

Saat ini, Indonesia adalah kontestan Piala Asia 2023 dengan ranking FIFA paling rendah. Berdasarkan peringkat sekarang, timnas kesayangan kita menempati cawan 4 bersama-sama Malaysia (147), Hong Kong (145), Thailand (111), Tajikistan (108), dan India (104).

Kalau tujuan mengerek peringkat FIFA ini adalah demi drawing Piala Asia 2023, demi menghindari tergabung dengan tiga lawan berat di fase grup karena pada saat pengundian Indonesia berada di cawan 4, akankah strategi ini ada manfaatnya?

Sebelum Piala Asia 2023 bergulir,  memang masih ada satu jeda internasional di rentang 20-28 Maret 2023. Momen yang dapat dimanfaatkan PSSI untuk kembali menggelar FIFA matchday demi menambah poin bagi timnas.

Masalahnya, sebesar apa potensi poin yang dapat diraup Indonesia nanti? Cukupkah untuk membuat Indonesia pindah dari cawan 4 ke cawan 3, sementara Lebanon sebagai negara berperingkat paling rendah di cawan 3 menduduki peringkat 100 FIFA Ranking?

Dari 152 ke 100, terbentang selisih 52 angka. Tentu tidak cukup dengan hanya satu-dua pertandingan untuk memangkas perbedaan tersebut. Sementara dua kali mengalahkan Curacao yang berperingkat 84 saja, perolehan poinnya 'cuma' 14,71. 

Tambahan lagi, negara-negara lain tidak mungkin hanya berdiam diri tak bertanding ketika jeda internasional tiba. Hasil-hasil pertandingan sesama kontestan Piala Asia 2023 tentu juga bakal memengaruhi peringkat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun