Hasil yang terhitung bagus, mengingat Seychelles menduduki peringkat 198 dalam ranking FIFA. Namun dari segi produktivitas, San Marino tetap saja payah karena baru mencetak 1 gol sepanjang 2022 ini.
Jika dihitung secara total sejak 14 November 1990, yakni ketika pertama kali mementaskan pertandingan internasional resmi, San Marino sudah bertanding sebanyak 189 kali.
Rinciannya, 163 kali di ajang FIFA dan UEFA (masing-masing 76 di kualifikasi Piala Dunia dan kualifikasi Euro, serta 10 di UEFA Nations League); sisa 26 lagi merupakan partai persahabatan.
Dari 189 partai tersebut, hanya 8 kali San Marino tidak kalah. Artinya, mereka kalah 181 kali dari 189 pertandingan. Menggunakan hitung-hitungan matematika, peluang La Serenissima untuk kalah adalah 95,77%. Amboi, besar sekali!
Dari 8 laga tidak terkalahkan itu, cuma sekali saja San Marino meraih kemenangan. Satu-satunya kemenangan tersebut pun terjadi 18 tahun lalu. Tepatnya pada 28 April 2004, dalam laga uji coba melawan Liechtenstein di Serravalle.
Gol semata wayang pada pertandingan bersejarah itu dipersembahkan oleh Selva pada menit ke-6. Selva sendiri merupakan pencetak gol terbanyak San Marino, dengan koleksi 8 gol dari 73 caps.
Di bawah Selva ada Manuel Marani dengan catatan 2 gol dari 32 caps. Jumlah yang tak mungkin bertambah karena Marani sudah memutuskan pensiun dari lapangan hijau pada 2016.
Sejauh ini, Selva dan Marani tercatat sebagai dua pemain yang pernah mencetak lebih dari 1 gol bagi San Marino. Lagi-lagi, sebuah rekor yang menggambarkan betapa payahnya timnas Eropa satu ini.
Menarik dinantikan, kapankah kiranya pemain San Marino bisa mencetak gol di UEFA Nations League? Gol yang bakal masuk sejarah karena menjadi yang pertama sejak kompetisi bergulir pada musim 2018/19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H