Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Panjang Lagu Kebangsaan "God Save The King"

13 September 2022   14:45 Diperbarui: 13 September 2022   14:52 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepeninggal Ratu Victoria, naiklah putera tertua beliau yang telah berstatus putera mahkota selama nyaris 60 tahun: Raja Edward VII (1901-1910). Judul dan lirik lagu resmi kembali berganti dari "queen" dan "her" menjadi "king" dan "him".

Versi ini bertahan hingga lebih dari setengah abad. Para penerus Raja Edward VII semuanya laki-laki, sehingga tidak ada yang perlu diubah pada judul dan lirik lagu God Save The King.

Barulah ketika Raja George VI (1936-1952) wafat dan puteri pertamanya Elizabeth Alexandra Mary naik takhta sebagai Elizabeth II, lagu resmi kerajaan harus kembali dimodifikasi. God Save The Queen lantas berkumandang sejak 1952 hingga 70 tahun kemudian.

Kini, Ratu Elizabeth II telah tiada. Penggantinya adalah Raja Charles III. Ratu digantikan raja.

Seperti yang sudah-sudah, pergantian ratu ke raja membuat lagu resmi kerajaan lagi-lagi harus disesuaikan. Judul dan liriknya balik ke versi asli pada saat pertama kali diperdengarkan 277 tahun lalu, yakni God Save The King.

God save our gracious King,
Long live our noble King,
God save the King!
Send him victorious,
Happy and glorious,
Long to reign over us,
God save the King!
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun