Karena itu, tak salah bila ada yang berpendapat jika Indonesia dipayungi keberuntungan ketika melawan Myanmar. Toh, bukankah mereka tidak menang karena skor akhir di waktu normal sama kuat 1-1?
Layak Juara
Apa pun itu, di partai final Iqbal Gwijangge, dkk. kembali menunjukkan permainan asli mereka. Meski menghadapi Vietnam yang tampil lebih dominan lagi sangat ngotot, anak-anak asuhan Bima Sakti sukses menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
Lagi-lagi saya menebak, kemenangan 2-1 pada pertemuan sebelumnya memegang peranan di sini. Beban mental yang mendera para pemain lebih enteng karena tahu lawan pernah mereka kalahkan. Bahkan dengan cara yang sangat elegan.
Tentu saja masih ada beberapa catatan dari laga final melawan Vietnam tersebut. Namun biarlah Bima Sakti dan tim pelatih yang memberi penilaian terhadap para pemain sekaligus memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut.
Di sini saya ingin melempar pujian. Secara umum penampilan para pemain Indonesia U16 di kompetisi ini harus diakui sungguh apik. Mereka tampil penuh semangat, juga menyuguhkan sepak bola menyerang yang selama ini jadi ciri khas Indonesia.
Terutama di partai final, saat sekali lagi menekuk Vietnam. Menurut saya, di partai ini faktor kedisiplinan pemain menjadi kunci penting dalam kemenangan 1-0 di hadapan suporter yang memadati Stadion Maguwoharjo.
Meski semakin mendekati akhir pertandingan semakin ditekan habis oleh lawan, pertahanan Indonesia tidak runtuh. Para pemain sangat disiplin dalam menjaga area yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Jangan kata pemain Vietnam, pelatihnya saja sampai frustasi.
Akhir kata, selamat untuk para pemain timnas U16 atas keberhasilan ini. Ingat pesan pelatih kalian, Bima Sakti, jangan terlalu larut dalam euforia. Sebab Oktober nanti kita sudah harus kembali berjuang dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U17 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H