Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indonesia Gabung EAFF, Yakin Tidak Bakal Mentok Lagi?

22 Juli 2022   11:29 Diperbarui: 24 Juli 2022   18:54 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Friendly Match Indonesia versus Korea Selatan| Foto: Twitter/PSSI

Penguasa EAFF sendiri adalah duo raksasa Asia langganan putaran final Piala Dunia, yakni Jepang (24) dan Korea Selatan (28). Lalu masih ada pula China (78) dan Korea Utara (112), keduanya sama-sama pernah lolos ke putaran final Piala Dunia masing-masing sekali dan dua kali.

Bayangkan timnas Indonesia bertanding melawan nama-nama besar tersebut dua tahun sekali. Meski awalnya bakal lebih sering kalah, bahkan bisa jadi keok dengan skor besar seperti yang dialami Hong Kong baru-baru ini, saya sependapat jika sedikit-banyak pasti ada efek positifnya bagi timnas.

Masalahnya, belum tentu timnas Indonesia bisa sering-sering bertemu dengan Korea Selatan, Jepang atau China di EAFF Championship. Konsep turnamen ini berbeda dengan Piala AFF, di mana putaran final hanya diikuti 4 tim yang bertanding dengan sistem round robin.

Dari 4 kontestan putaran final Piala EAFF, 3 slot di antaranya sudah ditetapkan sebagai hak Jepang, Korea Selatan dan China. Jadi, hanya tersisa 1 tempat yang harus diperebutkan oleh 7 member lain, atau 8 jika Indonesia jadi bergabung ke EAFF.

Artinya, timnas Indonesia hanya bisa bertanding melawan ketiga raksasa Asia tadi jika mampu lolos ke putaran final EAFF Championship. Untuk itu Tim Garuda harus memperebutkan satu-satunya tiket tersisa tadi dengan Korea Utara, Hongkong dan Taiwan di Preliminary Rounds 2.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana kans Indonesia melawan Korea Utara, Hong Kong atau Taiwan? Mampukah timnas kita melibas ketiga pesaing ini untuk melaju ke putaran final Piala EAFF?

Lagi-Lagi Mentok?

Taiwan mungkin bukan lawan berat bagi Indonesia. Secara peringkat FIFA kedua negara ini hanya beda-beda tipis, di mana Taiwan hanya berada dua peringkat di bawah Indonesia.

Bukti bahwa Indonesia dapat mengatasi Taiwan tersaji dalam dua pertemuan terakhir di babak play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, Oktober 2021. Kala itu timnas Indonesia selalu menang, masing-masing dengan skor 2-1 dan 3-0.

Namun jangan samakan Hong Kong dan Korea Utara dengan Taiwan. Korea Utara bahkan boleh dibilang merupakan kekuatan keempat EAFF. Ini sudah terlihat dari peringkat FIFA mereka, yakni 112 alias hanya kalah dari Jepang, Korea Selatan dan China.

Meski tak sementereng saudaranya di selatan, tetap saja Korea Utara merupakan salah satu kekuatan yang layak diperhitungkan. Jangan mimpi Indonesia bisa santai-santai jika kelak berhadapan dengan mereka.

Tahun ini seharusnya Korea Utara yang menemani trio Jepang-Korea Selatan-China di putaran final EAFF Championship 2022. Namun mereka mengundurkan diri dari turnamen, sehingga Hong Kong yang ditunjuk sebagai pengganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun