Masalahnya bagi saya, informasi terbaru ini berasal dari narasumber tunggal. Dalam kaidah jurnalistik, kadar validitas sebuah informasi bakal lebih kuat jika dapat di-crosscheck dengan sumber lain. Dalam hal ini yang belum saya lihat adalah lembar regulasi Piala AFF U19 2022.
Tambahan lagi, sosok media officer PSSI yang ucapannya dikutip media semalaman tadi memiliki rekam jejak kurang baik dalam hal menyampaikan informasi ke publik. Menurut penelusuran saya, si narasumber pernah setidaknya dua kali salah menyampaikan informasi terkait timnas via akun Twitter resmi PSSI (sumber).
Bagi sebagian orang mungkin sekadar salah tweet, tetapi bagi saya ini kesalahan mendasar yang tidak seharusnya dilakukan seorang juru kabar federasi sepak bola nasional. Saya jadi ragu-ragu dan tidak langsung percaya ketika kabar tentang regulasi head-to-head ini disandarkan padanya.
Saya juga "memuji" tindakan PSSI yang, sekali lagi setelah Kualifikasi Piala Asia 2023 lalu, melepas "kabar bagus" di tengah persiapan tim menjelang laga krusial. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana suasana mental para pemain sekarang andaikata kabar ini sampai pada mereka.
Apa pun itu, jika nanti ternyata regulasi Piala AFF U19 2022 benar-benar menyatakan head-to-head di atas selisih gol, saya akan secara jantan mengakui telah salah dalam menulis. Juga meminta maaf secara terbuka pada Kompasiana dan siapa pun yang telah membaca dua artikel saya sebelumnya.
UPDATE 10/07/2022 PUKUL 22:50 WIB:
Ternyata yang digunakan sebagai tiebreaker fase grup Piala AFF U19 2022 benar-benar aturan head-to-head. Dengan ini saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Kompasiana dan segenap pembaca karena telah keliru memberi informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H