PIALA AFF 2022 bakal bergulir pada Desember mendatang. Pada kesempatan inilah Shin Tae-yong akan kembali mencoba peruntungan membawa timnas Indonesia sebagai juara. Jika itu terwujud, maka Tim Garuda bakal memboyong piala dengan nama baru.
Ya, sejak edisi ke-14 mendatang, Piala AFF atau nama resminya AFF Championship bakal berganti sponsor utama. Suzuki yang telah menemani kiprah negara-negara Asia Tenggara berkompetisi menjadi yang terbaik sejak 2008, memutuskan menarik diri.
Gelaran Piala AFF 2020 tahun lalu merupakan kali terakhir kejuaraan ini dilabeli AFF Suzuki Cup. Sebagai gantinya, masuk sponsor asal Jepang lainnya: Mitsubishi Electric. Dengan demikian Piala AFF 2022 nanti bakal memiliki nama resmi AFF Mitsubishi Electric Cup.
Ikatan kerja sama antara AFF dan Mitsubishi Electric diumumkan di Hanoi pada 23 Mei 2022. Acara ini dihadiri secara langsung oleh Presiden AFF Mayor Jenderal Khiev Sameth, Corporate Executive and Chief Representative Asia Pacific Region of Mitsubishi Electric Corporation Kunihiko Seki, serta Malcolm Thorpe selaki Managing Director SPORTFIVE untuk kawasan Asia Tenggara.
SPORTFIVE adalah agen pemasaran olahraga yang bermarkas di Hamburg, Jerman. Perusahaan inilah yang memegang peranan penting dalam mengegolkan Mitsubishi Electric sebagai sponsor utama Piala AFF sejak edisi 2022.
Bagi Mitsubishi Electric, langkah ini merupakan sebuah peningkatan dalam hal status sebagai sponsor. Sebelumnya perusahaan elektronika tersebut sudah menjadi sponsor Piala AFF. Dari sponsor biasa, kini menjadi sponsor utama.
Selaku sponsor utama kompetisi, Mitsubishi Electric memiliki hak untuk disematkan namanya dalam nama resmi kejuaraan. Brand ini juga akan menyandang status resmi di seluruh platform pemasaran. Dengan demikian diharapkan Mitsubishi Electric akan mendapatkan keuntungan dari eksposur merek yang signifikan di seluruh Asia tenggara.
Nama Mitsubishi Electric juga bakal ditampilkan pada turnamen tambahan yang diadakan AFF, termasuk saluran digital acara, iklan TV di dalam stadion, papan iklan di perimeter, dan penempatan produk di setiap stadion tempat berlangsungnya pertandingan.
Tambahan lain, Mitsubishi Electric berhak untuk menjadi mitra bagi anugerah Pemain Terbaik. Â Ini menarik karena pada Piala AFF 2020 lalu, sponsor untuk pemain terbaik di setiap pertandingan adalah Oppo. Padahal sponsor resmi kejuaraan adalah Suzuki.
Bukan Kali Pertama
Pergantian nama ini bukan yang pertama terjadi sepanjang sejarah Piala AFF. Sudah dua kali AFF berganti sponsor utama. Dengan demikian, sudah dua kali pula nama resmi Piala AFF berganti.
Saat awal mula digulirkan pada 1996, Piala AFF disponsori oleh satu produk bir merek Tiger. Oleh karena itu nama resmi kejuaraan adalah AFF Tiger Cup. Kita di Indonesia lantas menyebutnya sebagai Piala Tiger.
Bir Tiger sendiri merupakan produk unggulan sebuah perusahaan bir tua asal Singapura. Berdiri sejak 1932, perusahaan lokal ini lantas digandeng oleh Heineken dan menjadikan bir Tiger sebagai salah satu produk flagship keluaran Heineken Asia Pasific.
Tiger menjadi sponsor utama Piala AFF selama 5 edisi. Dimulai dari edisi perdana pada 1996 hingga yang terakhir pada 2004. Selama Piala AFF disponsori Tiger, timnas Indonesia tiga kali berturut-turut mencapai partai final: 2000, 2002, 2004.
Sayang, dalam tiga kesempatan tersebut Indonesia selalu gagal keluar sebagai juara. Pada dua kesempatan pertama Tim Garuda takluk dari Thailand (skor 1-4 pada 2000 dan kalah adu penalti pada 2002), lalu satu lainnya dari Singapura (skor agregat 5-2) yang disesaki pemain naturalisasi.
Piala AFF sempat jeda sebentar dan tidak digelar pada tahun 2006. Sebagai gantinya, Piala AFF versi baru diluncurkan pada 2007. Tanpa sponsor utama, kompetisi ini hanya memakai nama AFF Championship sebagai titel resmi.
Barulah pada 2008 masuk Suzuki sebagai sponsor utama. Sejak itu pula nama kejuaraan kembali berganti menjadi AFF Suzuki Cup. Kerja sama ini bertahan selama 7 edisi dan berakhir secara resmi pada Mei 2022 lalu.
Selama Piala AFF disponsori Suzuki, tiga kali pula timnas Indonesia mencapai partai final. Ketiganya terjadi pada edisi 2010, 2016 dan 2020 lalu. Hasilnya? Masih sama-sama zonk. Menggenapkan rekor 6 kali ke final dan tak pernah juara sekali pun.
Menarik dinantikan apakah masuknya Mitsubishi Electric membawa angin segar bagi timnas Indonesia. Akankah penantian bangsa ini selama 26 tahun untuk menjadi juara Asia Tenggara tuntas di tahun 2022?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H