Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola yang sedang belajar berkebun di desa transmigrasi. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet, juga menulis cerita silat di aplikasi novel online.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelisik Pabrik Gula yang Hilang di Banjardawa, Pemalang

21 Juni 2022   19:36 Diperbarui: 16 Agustus 2022   23:25 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para karyawan berlalu-lalang di jalan utama menuju ke pabrik. FOTO: KITLV via Wikipedia

Setidaknya ada dua jalur utama. Yang pertama membujur di sisi selatan pabrik, lantas berkelok ke arah barat seiriing Jl. Halmahera dan lurus terus di sepanjang sisi selatan Jl. Ternate hingga Bojongbata.

Saya belum menelisik lebih jauh di mana ujung rangkaian rel jalur ini. Mungkin saja memang hanya sampai pertigaan dekat pabrik Gondorukem. Mungkin juga berputar di satu titik, kembali ke arah pabrik di Banjardawa.

Sedangkan jalur kedua terletak di sisi timur pabrik, di mana sisa-sisanya masih dapat dilihat di Desa Jebed dan Desa Sokawangi. Termasuk jembatan rel di atas Kali Sirayak.

Para karyawan berlalu-lalang di jalan utama menuju ke pabrik. FOTO: KITLV via Wikipedia
Para karyawan berlalu-lalang di jalan utama menuju ke pabrik. FOTO: KITLV via Wikipedia

Hancur Tanpa Sisa

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kok saya awalnya sampai tidak tahu kalau dulu ada pabrik gula di sana? Bukankah bangunan pabrik gula itu besar?

Inilah masalahnya. Bangunan pabrik gula tersebut sudah tidak ada lagi! Sama sekali tidak ada bekasnya, rata dengan tanah. Yang terlihat kini adalah bangunan SMP di sebelah lapangan, yang agaknya dibangun setelah bangunan pabrik diruntuhkan.

Saya curiga di sana ada bekas bangunan karena di sudut tenggara lapangan ada puing-puing pondasi bangunan, seperti saya ceritakan di atas. Namun hingga bertahun-tahun tidak sampai menduga kalau itu adalah bekas pondasi pabrik Sf. Bandjardawa.

Dugaan-dugaan itu baru terjawab saat mengobrol dengan seorang tetangga. Dia sempat menyinggung-nyinggung soal pabrik gula yang sudah hancur. Dari situlah saya mulai menelisik dunia maya untuk mencari tahu lebih banyak lagi.

Kenapa bangunan pabrik sebesar itu bisa runtuh tanpa sisa?

Untuk pertanyaan ini saya masih belum menemukan referensi jelas dan pasti. Namun mnurut cerita orang-orang tua yang sempat saya tanyai, bangunan pabrik dihancurkan oleh massa.

Hanya itu informasi yang dapat digali di lokasi sekitaran pabrik. Tidak jelas kapan penghancuran itu terjadi, juga peristiwa atau ise yang menjadi penyebab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun