Saya tengah berjaga di dekat pintu lobi, sambil menonton satu tayangan ulang pertandingan Piala Dunia 2002 melalui tivi layar lebar, ketika datang seorang tamu. Dari penampilannya, saya terka tamu ini seorang pebisnis muda.
Hotel tempat saya bekerja-paruh-waktu saat itu memang dikenal sebagai tempat transit pebisnis dari Surabaya, Jakarta, juga Pekalongan dan Semarang. Beberapa menteri dan artis pernah pula menginap di sana, tetapi yang dominan adalah para pebisnis.
Begitu tamu tersebut turun dari mobil, saya menyapa sembari memberi senyum, lalu sigap menurunkan barang bawaannya dari bagasi. Standar pelayanan seorang bellboy. Sembari menunggu sang tamu check in, saya berdiri di samping troli barang, melanjutkan mencuri-curi tonton pertandingan yang tengah ditayangkan ulang.
Rupanya saya terlalu asyik menonton, sampai-sampai tidak tahu kalau tamu tadi sudah selesai check in dan bersiap naik ke kamar. Saya tergeragap kaget bercampur malu ketika tamu tersebut memanggil saya, diiringi gerak tubuh yang mengisyaratkan bahwa ia telah selesai check in dan minta diantar naik.
Dari momen singkat tersebut, tamu tadi tahu saya suka sepak bola. Dalam perjalanan dari lobi ke kamar, kami lantas mengobrol seputar Piala Dunia yang tengah berlangsung.
"Mas, nanti Jepang lawan Turki kira-kira mana yang menang?" tanya si tamu pada saya.
Saya tak ragu-ragu menjawab, Â "Rasanya Jepang bakal menang, Pak. Walaupun mungkin cuma dengan skor tipis, 1-0." Kira-kira begitu jawaban saya padanya.
Sebuah Analisa
Dasar jawaban saya waktu itu adalah penampilan Jepang yang, menurut saya, lebih menjanjikan di fase grup. Dari 3 pertandingan di Grup H, Jepang tak terkalahkan dan mengoleksi 7 poin untuk menjadi pemuncak grup.
Empat dari 7 poin Jepang itu di antaranya dipetik Jepang dari Belgia dan Rusia, yang pada saat pengundian grup masuk dalam Pot B. Rusia adalah juara Grup 1 di babak prakualifikasi zona Eropa, sedangkan Belgia runner up Grup 6 dan menang meyakinkan melawan Rep. Ceska di babak play-off.
Menurut hemat saya, Rusia dan Berlgia bukanlah lawan enteng bagi Jepang. Dengan demikian saya beranggapan sungguh spesial  sekali Jepang dapat mengambil poin dari keduanya.
Sedangkan Turki, tim yang saat pengundian masuk Pot B ini bahkan hanya mampu bermain imbang melawan Kosta Rika (Pot D), peserta asal zona CONCACAF yang secara tradisional didominasi Amerika Serikat dan Meksiko.