ISLANDIA mungkin bukan negara unggulan di Piala Dunia 2018. Namun keberhasilan Aron Gunnarsson, dkk. menahan imbang Argentina 1-1 di laga pembuka Grup D sudah cukup membuat dunia terbelalak. Tim debutan satu ini tidak boleh diremehkan begitu saja, kira-kira begitu.
Tapi saya tidak akan membahas soal taktik maupun prediksi. Kita bicarakan yang ringan-ringan saja dari Islandia, yakni nama belakang pemain-pemainnya yang berakhirnya sama. Selalu ada "son" di akhir nama belakang mereka. Bahkan pelatihnya pun bernama Heimir Hallgrimsson.
Coba lihat beberapa yang tampil bersinar di laga melawan Argentina tadi. Selain kapten tim Gunnarsson--yang digantikan Ari Freyr Skulason pada menit ke-76, ada Alfred Finnbogason si penyama skor. Finnbogasson ditarik keluar pada menit ke-89, sebagai penggantinya masuklah Bjorn Bergmann Sigurdarson.
Lalu kiper yang menahan eksekusi penalti Lionel Messi bernama Hannes Halldorsson. Selain tendangan 12 pas Messi, ia juga membuat sejumlah penyelamatan penting yang membuat skor tak berubah hingga laga berakhir. Berkat kegemilangan Halldorsson, sebanyak tujuh shot on target dari total 27 tendangan Argentina hanya berbuah satu gol.
Hallgrimsson, Gunnarsson, Skulason, Finnbogason, Sigurdarson, dan Halldorsson. Satu nama lain yang sudah tak asing di telinga penggemar Liga Inggris adalah Gylfi Sigurdsson. Sebelum keluar lapangan saat diganti Skulason, Gunnarsson menghampiri Sigurdsson untuk menyerahkan ban kapten tim.
Jadi, kenapa ada "son" di ujung nama belakang mereka?
Nama Ayah = Nama Belakang
Seperti dapat dilihat di situs resmi Kementerian Kehakiman Islandia (www.innanrikisraduneyti.is), penamaan ini merupakan tradisi Islandia yang kemudian diatur dalam sebuah undang-undang.
Dalam bahasa Inggris UU tersebut dikenal sebagai Personal Names Act. Pertama kali diberlakukan pada 1925, lalu dua kali mengalami amandemen pada 1991 dan 1996. UU ini tegas mengatur tentang penamaan warga negaranya.
Berbeda dengan kebanyakan nama Eropa Barat, atau sistem marga yang biasa kita kenal di Indonesia, orang Islandia memberi nama belakang anaknya berdasarkan nama ayah. Lalu diberi tambahan "son" untuk anak laki-laki, dan "dottir" untuk anak perempuan.
Ada yang memakai nama depan ayah sebagai nama belakang anak, tapi ada pula yang memakai nama tengah. Tergantung orang tuanya pilih nama mana yang lebih disukai atau dengan nama mana ia lebih dikenal oleh masyarakat.