Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Uruguay Memble Tanpa Luis Suarez

10 Juni 2016   10:56 Diperbarui: 10 Juni 2016   23:15 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara mengejutkan Uruguay sudah harus tersingkir dari Copa America 2016 saat baru memainkan dua pertandingan fase grup. Digadang-gadang sebagai salah satu unggulan, tim asuhan Oscar Tabarez selalu kalah. Alih-alih melaju ke fase gugur, Diego Godin cs. justru gugur lebih awal dari turnamen. Efek absennya Luis Suarez?

Tak salah rasanya menyebut Suarez sebagai pemain Uruguay paling bersinar sepanjang musim 2015/16. Eks Liverpool tersebut membawa Barcelona menggondol double winners dengan dua gelar domestik: juara La Liga dan juara Copa del Rey. Catatan golnya juga mengerikan: 59 gol dari total 53 penampilan bersama El Barca di segala ajang. Ia adalah calon kuat peraih Sepatu Emas Eropa 2016.

Sayang, di final Copa del Rey yang berlangsung pada 22 Mei 2016 cedera hamstring menghantamnya. Ia harus ditarik keluar pada menit ke-57 saat kedudukan masih 0-0. Entah ada hubungannya atau tidak, Barcelona bersusah payah menunggu hingga babak ekstra untuk mencetak gol. Menang 2-0 atas Sevilla, El Barca membawa pulang trofi Raja Spanyol di atas cedera Suarez.

Hari saat Suarez mendapat cedera hanya berjarak 12 hari dari kick-off Copa America 2016 pada 3 Juni lalu. Bukan jeda yang ideal untuk menunggu kesembuhan seorang penderita cedera hamstring. Namun Tabarez tetap memasukkan nama Suarez dalam skuat, sama seperti yang ia lakukan di putaran final Piala Dunia 2014.

Mungkin Tabarez berharap jalan ceritanya bakal sama dengan dua tahun lalu. Ketika itu Suarez juga menderita cedera di penghujung musim 2013/14 bersama Liverpool. Di tanggal yang sama, 22 Mei 2014, Suarez menjalani operasi lutut kiri dan meninggalkan rumah sakit di atas kursi roda. Rumor berhembus striker kelahiran Salto tersebut bakal absen di Piala Dunia 2014.

Suarez memang absen di Brazil, tapi hanya pada pertandingan pertama grup. Tanpa dirinya, Uruguay secara mengejutkan kalah dari tim terlemah di grup: Kosta Rika. Tapi di pertandingan kedua Suarez langsung jadi starter. Menghadapi Inggris yang didominasi rekan-rekan Liverpool-nya, Si Tonggos mencetak dua gol yang memenangkan Uruguay 2-1. Ia kembali tampil di partai ketiga menghadapi Italia. Uruguay menang 1-0 dan lolos ke fase berikutnya.

Bisa jadi Tabarez berharap cerita sama terulang tahun ini, sehingga keukeuh memasukkan nama Suarez dalam timnya. Bisa jadi...

Luis Suarez memukul dinding bench dengan kesal usai menyadari dirinya tak masuk dalam tim menghadapi Venezuela, Jumat (10/6) pagi WIB.
Luis Suarez memukul dinding bench dengan kesal usai menyadari dirinya tak masuk dalam tim menghadapi Venezuela, Jumat (10/6) pagi WIB.
Ngamuk Karena Tak Masuk Tim

Ternyata jalan ceritanya berbeda. Suarez tak kunjung fit hingga pertandingan kedua Uruguay di Grup C. Usai dikalahkan Meksiko di partai perdana, La Celeste membutuhkan kemenangan demi menjaga peluang lolos ke fase gugur. Kesempatan terbuka karena Venezuela yang menjadi lawan berikutnya, di atas kertas, berada beberapa level di bawah Uruguay.

Tapi sepak bola tidak dimainkan di atas kertas. Kembali bermain tanpa Suarez, Uruguay tertinggal oleh gol Salomon Rondon dan tak bisa membalas hingga laga usai. Kekalahan kedua berarti skuat asuhan Tabarez hanya punya poin maksimal 3 andai menang di pertandingan ketiga. Mengingat Meksiko menang 2-0 atas Jamaika setelah pertandingan Uruguay vs Venezuela, maka kans La Celeste sudah tertutup.

Mau menang berapapun melawan Jamaika di pertandingan pamungkas, mereka tetap bakal gigit jari karena Meksiko sudah dipastikan menemani Venezuela ke perempatfinal. Seluruh hasil pertandingan terakhir Grup C tak lagi relevan.

Suarez mungkin tengah bertanya-tanya dalam hati, akankah ia dimainkan Tabarez saat menghadapi Jamaika? Pertandingan yang sudah tak menentukan lagi. Suarez sepertinya berharap begitu, tapi tampaknya isi kepala Tabarez tak sesuai harapan si pemain.

Jelang pertandingan melawan Venezuela, kepada pers Tabarez mengindikasikan lebih memilih menyimpan Suarez untuk prakualifikasi Piala Dunia 2018. Artinya, sang striker tak akan dimainkan sekalipun di Amerika Serikat. Secara terang-terangan pula Tabarez menyebut lolos ke putaran final Piala Dunia lebih penting ketimbang Copa America (sumber).

Apakah Tabarez sudah bisa menerka timnya bakal tersingkir sedini ini? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Yang jelas ia benar-benar tak melibatkan Suarez di pertandingan menghadapi Venezuela, Jumat (10/6) pagi WIB tadi. Jangankan masuk sebagai pemain pengganti, masuk team sheet pun tidak.

Pemandangan menarik pun tersaji di bangku cadangan Uruguay yang tengah tertinggal dari Venezuela. Melihat timnya tertinggal, Suarez bangkit dari bangku cadangan dan melakukan pemanasan di tepi lapangan. Tapi rupanya Suarez tak kunjung masuk lapangan sekalipun Tabarez melakukan tiga pergantian pemain pada paruh akhir babak kedua

Pertama Tabarez memasukkan Diego Rolan (74') menggantikan Gaston Ramirez, disusul Nicolas Lodeira untuk Alvaro Gonzalez empat menit berselang, dan ditutup oleh Matias Corujo yang masuk mengganti Oscar Sanchez tepat di menit ke-80. Habis.

Suarez kemudian terlihat mendekati Tabarez. Entah apa yang dibicarakan keduanya, namun setelah itu Suarez tampak kesal sekali. Dengan geram ia memukul dinding bench sebelum duduk kembali. Wajahnya gusar.

Usut punya usut, rupanya Suarez baru tahu kalau namanya tak masuk dalam tim. Karenanya melihat timnya tertinggal ia berinisiatif melakukan pemanasan dan berharap diturunkan sebagai pemain pengganti. Cuma ternyata Tabarez benar-benar ingin menyimpannya untuk prakualifikasi Piala Dunia 2018. Alih-alih masuk team-sheet, nama Suarez justru masuk dalam daftar pemain cedera.

Tersingkir di fase grup saat baru menjalani dua pertandingan, Uruguay mengalami kemunduran dari partisipasi di Copa America 2015. Tahun lalu, tim asuhan Tabarez sedikit beruntung lolos ke perempatfinal sebagai salah satu dari dua peringkat tiga terbaik. Setidaknya kala itu Uruguay bisa meraup empat poin dari masing-masing sekali menang, imbang dan kalah.

Bagi Suarez sendiri, absen di dua pertandingan awal Grup C membuatnya tak sekalipun mencicipi Copa America dalam dua gelaran terakhir. Pada edisi lalu, nama Suarez tak masuk dalam skuat Uruguay. Ia mendapat sanksi 9 bulan dari FIFA menyusul insiden gigitan terhadap Giorgio Chiellini di pertandingan terakhir fase grup Piala Dunia 2014 menghadapi Italia.

Kalau sampai tak juga diturunkan menghadapi Jamaika, itu artinya Suarez  melewatkan dua edisi Copa America.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun