Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar dan Pesiar; Serious Yet Casual

PEMBELAJAR yang menjelajah seraya mencerdaskan = A LEARNER who explores while enhancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Guru Sains yang Berdedikasi terhadap Perjalanan Pendidikan Siswa

16 Juli 2024   17:43 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Guru yang berhasil adalah yang mampu menanamkan kecintaan pada pelajaran, sehingga menjadi jalan menuju masa depan yang gemilang bagi siswanya"

Ibu Guru Ida Amalia, guru Fisika kelas 1 SMA, dan Bapak Guru Gumanti Simandjuntak, guru Kimia kelas 2 SMA, adalah sosok-sosok guru yang sangat berpengaruh dalam perjalanan pendidikan saya di SMA. Saya masih ingat bagaimana kedua guru ini mempengaruhi pandangan saya terhadap sains dan ilmu pengetahuan. 

Sebagai siswa yang baru memasuki SMA, kami mulai diperkenalkan dengan kedalaman ilmu sains, khususnya Fisika dasar dan Kimia dasar. Kedua guru ini adalah favorit di SMA Negeri 4 Bandung saat kami sekolah pada tahun 1988-1991 (periode tiga setengah tahun). Hampir semua murid menyukai cara mereka mengajar, meskipun mereka mengajar dengan gaya yang berbeda.

Ibu Guru Ida Amalia mengajar Fisika dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan konsentrasi penuh untuk memahami pelajaran tersebut. Beliau yang saat itu masih muda dan energik, membuat banyak siswa tertarik dengan mata pelajaran Fisika yang dianggap sulit. 

Beliau tidak hanya mengajarkan rumus-rumus Fisika, tetapi juga bagaimana rumus-rumus tersebut diturunkan. Hanya guru yang kompeten yang mampu menjelaskan asal-usul sebuah rumus dengan mudah. Metode ini membuat saya tertarik dengan Fisika. 

Ketika kelas 3 SMA, saya mengikuti ujian masuk IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia) dan memilih jurusan Fisika, berhasil diterima melalui jalur tes. Ini menunjukkan betapa efektifnya metode pengajaran Ibu Guru Ida dalam menanamkan minat pada mata pelajaran Fisika yang dianggap sulit tersebut, sehingga bahkan saya pun berminat mengambil jurusan Fisika di PTN saat itu.

Bapak Guru Kimia yaitu Gumanti Simandjuntak memiliki gaya mengajar yang berbeda, tetapi hasilnya sama efektifnya. Saya menyukai pelajaran Kimia karena penjelasan beliau yang detail dan jelas. 

Pelajaran Kimia yang awalnya menakutkan menjadi mudah dimengerti. Beliau mengajar dengan perlahan dan sistematis, membuat catatan di papan tulis yang rapi dan terstruktur. 

Penjelasan beliau yang rinci membuat saya merasa cukup mempelajari catatan untuk bisa mengerjakan soal-soal ulangan Kimia dengan baik. Pondasi ilmu Kimia sungguh ditanamkan dengan baik. Kimia atom yang abstrak dijelaskan dengan gamblang sehingga mudah dipahami. 

Ketika saya testing masuk Institut Teknologi Tekstil (ITT), dengan mudah saya menjawab soal soal Kimia sehingga saya juga diterima untuk berkuliah di ITT, Bandung. Selain itu, Bapak Guru Gumanti juga dikenal tegas. 

Pernah saat ulangan, seorang teman ketahuan bertindak mencurigakan dan langsung dinyatakan "minus 5", membuat kelas menjadi lebih serius dan berdisiplin. Dari kejadian itu, kami belajar pentingnya integritas dan kejujuran serta pentingnya belajar keras untuk meraih nilai baik.

Selain mereka, ada dua guru lain yang juga berpengaruh. Ibu Etty, guru Biologi kelas 3 SMA, mengajar pelajaran Genetika dengan suara lantang dan sistematis sehingga materi yang baru diajarkan menjadi jelas. 

Bapak Mamad, guru Matematika, mengajar dengan sabar sehingga pelajaran menjadi lebih mudah dipahami. Saya ingat, sebagai wali kelas 3, beliau pernah bertanya tentang rencana studi saya. Saat itu, saya bercanda ingin kuliah di luar negeri, yang akhirnya menjadi kenyataan setelah menyelesaikan S1 di dalam negeri.

Hampir semua guru di SMA adalah guru-guru yang cemerlang, seperti Ibu Nani, guru Bahasa Indonesia, yang mengubah pribadi siswa dari pemalu menjadi berani berbicara di depan umum, dan Bapak Budiman, guru Agama, yang mendidik karakter dan budi pekerti. 

Namun, saya ingin menyoroti peran guru-guru sains alam yang telah berhasil menanamkan kesukaan siswa terhadap ilmu dasar. Saya berpikir, jika saya tidak diajar oleh guru-guru yang berkualitas, mungkin saya tidak akan diterima di perguruan tinggi idaman. 

Setelah lulus SMA Negeri 4 Bandung, saya diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur tes masuk. Semua guru memberikan peran signifikan atas keberhasilan ini.

Dari pengalaman nyata bersekolah di lingkungan yang kompetitif (SMA Negeri 4 , Jl Gardujati, Bandung) dan diajar oleh guru-guru yang berdedikasi, saya belajar bahwa pendidikan yang baik dapat menghasilkan siswa yang mencintai pelajaran. 

Tentu saja, ini memerlukan respon positif dari siswa, yang juga harus aktif belajar. Guru yang berhasil adalah yang mampu menanamkan kecintaan pada pelajaran, sehingga menjadi jalan menuju masa depan yang gemilang bagi siswanya. Pengalaman ini mengajarkan kita bahwa dedikasi guru dan usaha siswa adalah kunci kesuksesan dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun