Pruning dan Topping
Pemangkasan adalah suatu cara dalam memodifikasi tanaman untuk meningkatkan produktivitas melalui pemanfaatan energi matahari. Energi tersebut akan dimanfaatkan oleh tanaman untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan beberapa tanaman buah-buahan dan perkebunan (Verheij dan Coronel, 1992).Â
Pruning atau pemangkasan pada tanaman melon di greenhouse ini dibagi menjadi 4, yaitu pruning kotiledon, pruning daun bawah, pruning tunas air, dan pruning cabang atas. Pruning kotiledon dilakukan pada fase penyemaian. Pruning daun bawah biasanya dilakukan pada tanaman yang berumur 7-8 hst dengan menggunting 4 daun dari bawah. Pruning tunas air dilakukan dengan cara menggunting/mencabuti tunas-tunas air yang tumbuh pada ketiak daun. Sedangkan, pruning cabang atas dilakukan dengan cara memangkas cabang yang ada di atas cabang pertumbuhan buah melon dan biasanya dilakukan setelah mencapai proses seleksi buah.
Menurut Meliawati (2014), topping adalah teknik budidaya yang memungkinkan buah menerima asimilat lebih banyak daripada organ tanaman lainnya. Setelah dilakukan, pertumbuhan tanaman ke arah atas akan berhenti, dan asimilat akan didistribusikan lebih banyak ke dalam buah sebagai cadangan makanan. Â Topping merupakan salah satu kegiatan pemangkasan pucuk pada tanaman melon. Topping pada greenhouse ini biasanya dilakukan ketika tanaman sudah memiliki jumlah daun sekitar 25-27 helai daun.
Penyiraman
Pemenuhan unsur hara melalui pemupukan, baik dalam dosis maupun waktu pemberiannya, adalah salah satu faktor yang memengaruhi produksi tanaman melon (Daryono dkk., 2015). Kegiatan penyiraman meliputi beberapa kegiatan yaitu pengecekan DO, EC, pH, dan suhu. Pengecekan DO dilakukan setiap jam 08.00, 12.00, 16.00 menggunakan DO meter. Sedangkan, EC dan pH dicek setiap 2 jam sekali menggunakan EC meter dan pH meter. Pada fase vegetatif, tandon dijaga pada nilai EC (2,5), pH (5,8-6,0), DO (7). Sedangkan, pada fase generatif tandon dijaga pada nilai EC (3,0), pH (5,7-6,0), DO (7).
HPT (Hama dan Penyakit Tanaman)
Menurut Rukmana (2006), beberapa hama penting yang umumnya menyerang tanaman melon yaitu lalat buah, kumbang daun, ulat daun, aphids, thrips, tungau, ulat grayak, ulat tanah, dan cacing tanah. Tanaman melon mudah terserang penyakit karat batang, busuk buah, dan embun tepung (powdery mildew). Hal tersebut akan menurunkan produktivitas dan kualitas buah melon, menurunkan nilai jual buah melon, bahkan menyebabkan gagal panen (Daryono & Qurrohman, 2009).Â
Kegiatan HPT di greenhouse ini meliputi monitoring dan penyemprotan. Monitoring dilakukan dengan cara melihat hama dan penyakit pada tanaman secara langsung. Jika tanaman sudah terkena penyakit sekitar 50% dari populasi GH, makan dilakukan penyemprotan pestisida secara berkala.