Penulis: Â Yusuf Ihsan Al-Farizi dan Darwin H. Pangaribuan (Mahasiswa dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura) Fakultas Pertanian Universitas Lampung
"Tanaman melon merupakan salah satu tanaman yang memiliki karakteristik dapat menghasilkan buah dengan cepat, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan memiliki prospek yang menjanjikan baik dalam nilai jual benih maupun buahnya"
Perusahaan The Farmhill adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengembangan melon hidroponik. Perusahaan ini merupakan salah satu merek dagang yang terdaftar dibawah PT Kebun Bumi Lestari yang berdiri pada April 2019. Penerapan greenhouse secara komersial sudah diterapkan di perusahaan ini, salah satunya yaitu menggunakan teknik hidroponik dalam menanam sayuran dan buah melon.Â
Salah satu anggota famili dari Cucurbitaceae adalah tanaman melon. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang memiliki karakteristik dapat menghasilkan buah dengan cepat, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan memiliki prospek yang menjanjikan baik dalam nilai jual benih maupun buahnya. Hal ini membuat tanaman melon menjadi berpotensial untuk selalu dikembangkan (Huda dkk., 2018).
Tanaman melon yang dibudidayakan di perusahaan The Farmhilll memiliki 2 sistem penanaman yaitu sistem drip dan dutch bucket. Sistem fertigasi adalah evolusi dari teknik irigasi tetes menggunakan metode penyiraman tanaman dengan air yang dicampur dengan nutrisi. Akibat dari pupuk yang diberikan secara bersamaan dengan penyiraman, sistem ini dapat mengurangi tahap pemupukan dan membuat waktu kerja menjadi lebih efisien.Â
Salah satu sistem hidroponik substrat lainnya adalah sistem Dutch Bucket. Sistem hidroponik ini berfokus pada sirkulasi dan penggunaan air yang efisien secara berkala dan dapat diatur dalam waktu tertentu (Lawrence, 2020). Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di greenhouse ini, meliputi persiapan media tanam, penyemaian, transplanting, penyiraman, penyemprotan, pruning, topping, perambatan, HPT, polinasi, seleksi buah, gantung buah, panen, serta pra tanam.Â
Tulisan ini adalah hasil laporan dan observasi kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Tujuan kegiatan adalah untuk mengetahui beberapa kegiatan dalam melakukan budidaya melon hidroponik dan untuk mengetahui berbagai jenis varietas dan kriteria panen buah melon hidroponik.
Persiapan Media Tanam, Penyemaian, Transplanting
Persiapan media tanam dilakukan dengan mencampurkan cocopeat dan peat moss dengan perbandingan 2 (Cocopeat) : 1 (Peat Moss). Sebelum mencampurkan kedua media tersebut, terlebih dahulu cocopeat dibilas sebanyak 5x menggunakan air. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat tanin yang masih terkandung dalam cocopeat. Cocopeat mengandung zat lignin dan zat tanin tinggi yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman. Sukarman at al. (2012) menyatakan bahwa zat tanin merupakan senyawa penghalang mekanis dalam penyerapan unsur hara.
Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, persiapan media yang baik diperlukan sebelum masuk ke tahap persemaian. Media yang steril berarti bebas dari hama, bibit penyakit, dan benih gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit (Prasojo, 2007). Teknik penyemaian pada greenhouse ini dilakukan dengan cara memeram benih di ruangan gelap menggunakan kain basah. Pemeraman dilakukan selama kurang lebih 2 hari. Sebelum benih ditanam, tray semai disemprotkan terlebih dahulu dengan fungisida sistemik Topsin - M 70 WP untuk mematikan jamur/fungi yang masih terdapat pada media tanam.
Penyemaian pada tanaman melon berlangsung selama 13 hari dan dapat di transplanting ketika sudah berumur 14 hari. Pada proses transplanting (pindah tanam) tanaman melon pada sistem dutch bucket dilakukan dengan cara membersihkan sisa-sisa cocopeat yang masih menempel pada tanaman menggunakan air, lalu dimasukkan ke dalam bucket dengan catatan akar harus masuk semua ke dalam bucket.