Banyak enzim yang berperan dalam proses lignifikasi pada buah-buah dan sayuran, diantaranya sukrosa fosfat sintase (SPS). Perlakuan 1-MCP dapat menghambat peningkatan kelompok sel lignifikasi dan menghambat peningkatan laju respirasi selama penyimpanan (Xie,et al., 2020).
Kesimpulan
Beberapa praktik penanganan dan pelakuan yang dilakukan setelah panen akan menentukan keberhasilan terhadap mutu pascapanen dan masa simpan. Praktik penanganan pascapanen seperti pemanenan, pendinginan, sortasi dan grading, pengemasan, penyimpanan, transportasi berperan penting dalam mejaga kualitas dan memperpanjang masa simpan buncis setelah panen.Â
Beberapa teknologi dan perlakuan yang tepat seperti penggunaan ozon, perlakuan dengan UV-C dua sisi, penggunaan larutan CaCl2, pengemasan atmosfer termodifikasi (MAP), dan perlakuan dengan 1-MCP terbukti mampu mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan pada buncis.
Upaya pengurangan kehilangan hasil yang disebabkan oleh pemanenan dan penanganan teknologi yang tidak efisien, dan pembuangan hasil panen yang tidak sesuai pasar dapat mencegah pemborosan pangan. Teknologi-teknologi yang diterapkan pada penanganan pascapanen dapat mencegah terjadi kehilangan hasil.Â
Penerapan teknologi ini mampu mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan pada buncis, sehingga dapat berpengaruh lebih luas dalam mencapai ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu, mutu dari buncis dapat dipertahankan dan masa simpannya dapat diperpanjang hanya dengan menggunakan praktik dan penanganan teknologi pascapanen yang tepat sehingga kehilangan hasil akibat pascapanen dapat dihindarkan.
Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 12 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H