Mohon tunggu...
Darwin KangGURU
Darwin KangGURU Mohon Tunggu... Dosen - Agroteknologi, Universitas Lampung

"PEMBELAJAR Pendidik dan PENDIDIK Pembelajar". Menulis di Kompasiana untuk menunaikan misi hidup dan menisbahkan diri dengan zaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanganan Pasca Panen Buncis Menuju Ketahanan Pangan

25 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:32 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dytri Anintyas (2024) 

Banyak enzim yang berperan dalam proses lignifikasi pada buah-buah dan sayuran, diantaranya sukrosa fosfat sintase (SPS). Perlakuan 1-MCP dapat menghambat peningkatan kelompok sel lignifikasi dan menghambat peningkatan laju respirasi selama penyimpanan (Xie,et al., 2020).

Kesimpulan

Beberapa praktik penanganan dan pelakuan yang dilakukan setelah panen akan menentukan keberhasilan terhadap mutu pascapanen dan masa simpan. Praktik penanganan pascapanen seperti pemanenan, pendinginan, sortasi dan grading, pengemasan, penyimpanan, transportasi berperan penting dalam mejaga kualitas dan memperpanjang masa simpan buncis setelah panen. 

Beberapa teknologi dan perlakuan yang tepat seperti penggunaan ozon, perlakuan dengan UV-C dua sisi, penggunaan larutan CaCl2, pengemasan atmosfer termodifikasi (MAP), dan perlakuan dengan 1-MCP terbukti mampu mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan pada buncis.

Upaya pengurangan kehilangan hasil yang disebabkan oleh pemanenan dan penanganan teknologi yang tidak efisien, dan pembuangan hasil panen yang tidak sesuai pasar dapat mencegah pemborosan pangan. Teknologi-teknologi yang diterapkan pada penanganan pascapanen dapat mencegah terjadi kehilangan hasil. 

Penerapan teknologi ini mampu mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan pada buncis, sehingga dapat berpengaruh lebih luas dalam mencapai ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu, mutu dari buncis dapat dipertahankan dan masa simpannya dapat diperpanjang hanya dengan menggunakan praktik dan penanganan teknologi pascapanen yang tepat sehingga kehilangan hasil akibat pascapanen dapat dihindarkan.

Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 12 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun