Kombinasi POC 50% + pupuk anorganik 50% memberikan TKD yang lebih baik dibandingkan perlakuan pupuk anorganik 100%. Hal ini dikarenakan pupuk padat anorganik merupakan jenis pupuk yang lama diserap oleh tanaman, sedangkan pupuk organik cair lebih cepat diserap oleh tanaman. Sehingga unsur hara tersedia lebih cepat pada lahan yang diberi pupuk organik cair, akibatnya tanaman akan mendapat pasokan hara sejak fase vegetatif awal. Tingkat kehijauan daun merupakan gambaran dari proses fotosintesis yang terjadi.
Kondisi daun dengan warna cenderung tidak hijau mengartikan bahwa terjadi hambatan dalam proses sintesis klorofil tanaman. Semakin banyak jumlah klorofil maka proses fotosintesis berlangsung dengan cepat. Hambatan yang terjadi pada saat tanaman melangsungkan fotosintesis akan berakibat pada produksi tanamannya. Hasil produksi yang di dapatkan dari 50% pupuk organik cair + 50% pupuk anorganik cenderung lebih tinggi dibandingkan pemberian pupuk anorganik 100%.
Oleh sebab itu, kombinasi tersebut dapat direkomendasikan untuk dapat meningkatkan hasil tanaman jagung manis. Masukan kepada petani adalah bahwa membuat pupuk organik secara mandiri merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan kelangkaan dan harga pupuk anorganik yang mahal, selain bahan yang mudah didapatkan dengan harga terjangkau, pupuk organik cair juga lebih ramah lingkungan.
Teknologi untuk Memitigasi Dampak El Nino
Kombinasi konsentrasi terbaik antara POC daun kelor dan lamtoro terhadap optimalisasi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis adalah POC daun kelor 2,5 cc/l + POC daun lamtoro 2,5 cc/l + pupuk anorganik 50%. Tanaman memberikan respon pertumbuhan dan hasil yang positif dari kombinasi pupuk tersebut. Meminimalisir penggunaan pupuk anorganik merupakan kesadaran dan kepedulian petani terhadap kesehatan lingkungan dan ekosistem. Sehingga teknologi ini dapat menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap pertanian berkelanjutan dan memitigasi dampak kekeringan akibat El Nino.
Catatan penulis: Karya tulis popular ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 17 %. Data Daftar Pustaka dan Data Turnitin tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H