Penulis: Alya Fadhilah dan Darwin H. Pangaribuan
Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Bandar Lampung, 30 Agustus 2023
Peranan nutrisi dalam budidaya hidroponik sangat vital untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan optimal tanaman. Jika jumlah nutrisi hidroponik tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman, dapat berdampak negatif pada kualitas hasil panen. Meskipun larutan nutrisi AB mix populer dalam hidroponik, namun harganya cenderung tinggi dan terkadang sulit ditemukan di beberapa daerah. Oleh karena itu, diperlukan alternatif nutrisi yang lebih terjangkau, mudah didapatkan, dan tetap memberikan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Manfaat Daun Lamtoro
Salah satu solusi adalah menggunakan ekstrak daun lamtoro sebagai pupuk organik dalam hidroponik. Daun lamtoro dapat diolah menjadi ekstrak terlebih dahulu untuk memastikan tanaman dapat menyerap unsur haranya. Daun lamtoro memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap untuk pertumbuhan tanaman, seperti Nitrogen (3,84%), Fosfor (0,2%), Kalium (2,06%), Kalsium (1,31%), dan Magnesium (0,33%). Pemberian ekstrak daun lamtoro pada tanaman sawi telah terbukti meningkatkan pertumbuhan dan produksi, terutama dalam hal tinggi tanaman dan panjang perakaran (Windawati et.al, 2020). Komposisi khusus dari ekstrak daun lamtoro diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi dalam budidaya hidroponik.
Manfaat dari penggunaan daun lamtoro dalam hidroponik sangatlah signifikan. Nutrisi yang digunakan dalam hidroponik sangat memengaruhi hasil budidaya. Nutrisi AB mix, yang terdiri dari stok A dan stok B, umumnya mahal dan sulit ditemukan di beberapa daerah. Oleh karena itu, menggantinya dengan nutrisi organik seperti ekstrak daun lamtoro menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan dapat dengan mudah diperoleh oleh petani. Kandungan nutrisi yang tinggi dalam daun lamtoro, terutama Nitrogen, membuatnya menjadi pilihan yang baik sebagai sumber nutrisi organik. POC yang dihasilkan dari campuran daun lamtoro, daun bambu, sabut kelapa, dan bonggol pisang dalam konsentrasi 10,4 ml/l air/polybag telah terbukti memberikan hasil optimal pada tanaman sawi, termasuk berat basah, jumlah daun, dan tinggi tanaman (Wasilah dan Bashri, 2019).
Daun lamtoro memiliki kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman saat diaplikasikan sebagai sumber nutrisi organik. Kandungan ini mencakup 4,2% Nitrogen, 0,23% Fosfor, 2,36% Kalsium, 4% Tannin, 7,19% Mimosin, 25,9% protein kasar, dan 40% Karbohidrat (Devi et.al, 2013). Penggunaan ekstrak daun lamtoro diharapkan dapat melengkapi atau menggantikan AB mix dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sawi dalam budidaya hidroponik.
Ekstrak lamtoro sebagai alternatif hara
Namun, perlu diingat bahwa ekstrak daun lamtoro belum dapat menggantikan sepenuhnya nutrisi AB mix sebagai sumber nutrisi hidroponik. Hal ini kemungkinan karena kandungan nutrisi dalam ekstrak daun lamtoro lebih rendah dibandingkan dengan AB mix. AB mix mengandung banyak unsur hara makro seperti Nitrogen (207,2 ppm), Fosfor (51,2 ppm), Kalium (24,96 ppm), Kalsium (144,8 ppm), dan Magnesium (52,8 ppm) (AB Mix Kemasan, 2022). Perbedaan dalam nutrisi yang disediakan oleh ekstrak daun lamtoro dan AB mix mengakibatkan tanaman sawi yang menggunakan AB mix memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan ekstrak daun lamtoro. Tanaman sawi yang mendapatkan nutrisi dari ekstrak daun lamtoro mungkin mengalami kekurangan Nitrogen, yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, terutama pada bagian vegetatif.
Untuk memaksimalkan hasil, perlu dipertimbangkan komposisi optimal dari ekstrak daun lamtoro sebagai alternatif nutrisi dalam budidaya hidroponik. Dalam penelitian ini, komposisi 25% ekstrak daun lamtoro tampaknya merupakan batas maksimal yang dianjurkan sebagai substitusi nutrisi AB mix. Konsentrasi yang lebih tinggi dari ekstrak daun lamtoro dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan penambahan nutrisi organik lain yang lebih kaya akan unsur hara untuk memenuhi kebutuhan tanaman secara optimal.
Catatan: Karya tulis ini adalah modifikasi dari sebagian kecil dari konten skripsi penulis mahasiswa dengan bahasa populer. Karya tulis ini telah diuji kemiripannya dengan "Turnitin Similarity Index" yaitu 8 %. Data Daftar Pustaka dan Turnitin tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H