Penulis: Rafi Bagaskara dan Darwin H Pangaribuan
Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Bandar Lampung, 28 Agustus 2023
"Pemanfaatan POC urin kelinci sebagai nutrisi dalam budidaya hidroponik sawi memiliki potensi"
Salah satu kunci sukses dalam budidaya hidroponik adalah penyediaan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Biasanya, nutrisi yang digunakan dalam pertanian hidroponik adalah AB-Mix, yang terkenal karena kandungan nutrisi lengkapnya. Sayangnya, AB-Mix termasuk dalam kategori pupuk anorganik yang memiliki harga yang cukup tinggi. Karena itu, ada baiknya mencari keseimbangan dengan nutrisi organik.
Pupuk organik sudah tersedia di pasaran, seperti pupuk organik cair berbahan urin kelinci (POC urin kelinci). POC memiliki banyak keunggulan, termasuk kemampuannya untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia (Guntara, 2021). Urin kelinci memiliki kandungan N dan K yang tinggi, yang mudah diserap oleh tanaman. POC urin kelinci juga mengandung auksin dan giberelin, yang memiliki dampak positif pada pertumbuhan tanaman. Penggunaan POC urin kelinci merupakan langkah menuju pertanian berkelanjutan.
Nutrisi Sawi Hidroponik
Sawi adalah salah satu tanaman yang cocok untuk dibudidayakan secara hidroponik. Metode hidroponik menggantikan tanah sebagai media pertumbuhan dengan larutan nutrisi, yang langsung diserap oleh tanaman. Nutrisi yang diperlukan oleh tanaman hidroponik terdiri dari 6 ion larut, termasuk unsur mikro dan makro. Unsur makro seperti N, Ca, P, Mg, K, dan S, serta unsur mikro seperti Zn, B, Mo, Fe, Cl, Mn, Co, Na, Ni, dan Si harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Kadar TDS yang ideal untuk pertumbuhan sawi dalam sistem hidroponik adalah sekitar 1000-1200 ppm (Kaur et al., 2017).
Penggunaan pupuk fermentasi urin kelinci sebagai sumber nutrisi dalam budidaya hidroponik berpengaruh pada beberapa parameter pertumbuhan tanaman, termasuk berat segar tanaman, jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, dan luas daun. Ini disebabkan oleh kandungan hormon, enzim, dan nutrisi dalam POC yang merangsang pertumbuhan organ tanaman (Guntara, 2020).
Pupuk Organik Cair Urine Kelinci
Pemanfaatan POC urin kelinci sebagai nutrisi dalam budidaya hidroponik sawi memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk AB-Mix yang berlebihan dan meningkatkan pertumbuhan dan kualitas hasil panen. Walaupun secara kualitatif, pupuk kimia lebih unggul, karena memiliki proporsi yang sesuai dari unsur hara mikro dan makro, tetapi pupuk kimia tidak mengandung hormon dan asam organik (Nurrohman et al., 2014). Oleh karena itu, penggunaan kombinasi pupuk organik dan pupuk kimia dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menghindari akumulasi residu berbahaya akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
Dalam masa yang akan datang, kami merekomendasikan penggunaan POC urin kelinci sebagai pengganti AB-Mix hingga maksimal 25%. Ini dapat mencapai hasil yang sama dengan penggunaan nutrisi AB-Mix 100% dalam hal bobot daun dan batang segar sawi. Penggunaan POC urin kelinci merupakan langkah positif dalam menerapkan pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan karena bahan bakunya bersifat organik, mengandung unsur hara esensial, dan hormon yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Catatan: Karya tulis ini adalah modifikasi dari sebagian kecil dari konten skripsi penulis mahasiswa dengan bahasa populer. Karya tulis ini telah diuji kemiripannya dengan “Turnitin Similarity Index” yaitu 9 %. Data Daftar Pustaka dan Turnitin tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H