Mohon tunggu...
Bunga Yasmin
Bunga Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

enjoy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Milenial dalam Menggaungkan Gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah sebagai Aksi Bela Negara tanpa Senjata

10 Juli 2024   18:54 Diperbarui: 10 Juli 2024   18:57 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sejarahnya, pemuda Indonesia memegang peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi pergerakan, ide dan gagasan mereka. Lahirnya gerakan pemuda Indonesia berawal dari  kebijakan  politik  etis  yang menyadarkan orang-orang  pribumi  terhadap  nasionalisme.  Momen  ini  yang menjadi titik awal semangat para pemuda untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hingga saat ini, pemuda tetaplah memiliki peran yang sama dan satu yaitu, mewujudkan mimpi Indonesia yang berkualitas dan menjaga persatuan Indonesia. Kini tantangan yang dihadapi pemuda bervariasi. Mulai dari derasnya arus informasi,  kemajuan  teknologi  yang  bisa  menggantikan  manusia,  hingga  rendahnya  sikap  cinta  dan  paham terhadap rupiah. Di awal era reformasi, Indonesia pernah mengalami krisis moneter. Rupiah tak berdaya di hadapan mata uang dolar. Gejolak ekonomi melanda. Pengangguran dan kemiskinan merajalela. Imbasnya, Indonesia kala itu harus mengalami pergantian tahta dengan diawali kekacauan sebelumnya. Beruntung krisis pada tahun 1998 saat itu cepat berlalu karena negara bergerak cepat salah satunya dengan menukar simpanan mata uang dolar serta menggalakkan gerakan “Aku Cinta Rupiah” sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar berhasil kembali ditekan. Oleh karena itu, dengan kembali digalakkan gerakan aku cinta rupiah, kedepannya ancaman krisis moneter dapat segera teratasi dan tidak terjadi lagi.

Berkaca diawal era reformasi, kini pemerintah bersama Bank Indonesia bersama-sama mengalakkan gerakan cinta, bangga dan paham rupiah, namun hal ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran aktif dari masyarakat

khususnya milenial Indonesia. Pemuda sebagai generasi milenial berperan penting untuk kemajuan bangsa Indonesia. Salah

satunya dengan ikut berkontribusi secara aktif dalam mengkampanyekan gerakan cinta, bangga dan paham rupiah yang memiliki makna menciptakan rasa cinta yang besar dan diimbangi dengan perilaku bangga serta memahami rupiah secara utuh. Dengan mencintai, merawat dan menggunakan rupiah untuk bertransaksi di wilayah Indonesia merupakan wujud bela negara tanpa senjata.

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang ditegaskan, kedudukan rupiah sebagai satu- satunya alat pembayaran yang sah dalam perekonomian nasional. Oleh sebab itu, milenial dan juga seluruh masyarakat

perlu mengenali lebih dalam tentang rupiah. Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.

Wujud rupiah sebagai simbol kedaulatan negara terbukti pada saat lepasnya Sipadan Ligitan yang dulunya merupakan bagian dari Indonesia, dimana penduduknya tidak mengenal atau menggunakan rupiah sebagai alat transaksi sehari-hari

melainkan menggunakan ringgit sehingga Mahkamah Internasional menetapkan kedua pulau terluar Indonesia itu menjadi

milik Malaysia. Oleh karena itu, penting sekali mengenalkan konsep cinta, bangga, dan paham rupiah kepada segenap masyarakat Indonesia baik yang berada di kota hingga yang berada di pelosok perbatasan negara sehingga kejadian seperti Sipadan Ligitan tidak akan terulang lagi pada pulau-pulau terluar Indonesia lainnya.

Konstribusi dari generasi milenial yang merupakan agent of change dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu dengan ikut mengimplementasikan gerakan cinta, bangga dan paham rupiah dikehidupan sehari-harinya, karena rupiah itu adalah

kita. Kemudian ikut membantu Bank Indonesia mewujudkan tugas dan kewenangannya dalam mengkampanyekan gerakan cinta, bangga dan paham rupiah kepada masyarakat Indonesia sehingga masyarakat mengenali rupiah dan mampu menjaga kestabilan nilai rupiah di indonesia.

Dengan keterlibatan milenial dalam mendukung Bank Indonesia mewujudkan gerakan cinta, bangga, dan paham rupiah diharapkan mampu mengajak masyarakat Indonesia untuk menggaungkan kembali gerakan aku cinta rupiah sebagai

salah satu langkah untuk menurunkan harga dolar atas rupiah. Seperti yang diketahui, dampak dari kenaikan harga dolar atas rupiah itu dapat mengakibatkan harga-harga kebutuhan terancam naik, roda ekonomi terancam lesu, dan krisis ekonomi

menghantui di depan mata. Oleh sebab itu, sebelum terlambat mari sama-sama sebagai milenial Indonesia untuk mendukung secara penuh gerakan cinta, bangga, dan paham rupiah. Karena persoalan ekonomi sangat fundamental bagi hajat hidup rakyat dan kondisi kehidupan di masyarakat.

Sebagai agent of change, gerakan cinta rupiah sama dengan mencintai Indonesia, dan hal ini dapat diaplikasikan dalam kehidupannya dengan mengenali, merawat, dan menjaga rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan menjaga dan merawat rupiah, ciri keaslian rupiah menjadi mudah dikenali dan menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar. Milenial yang memiliki kecintaan terhadap rupiah, hendaknya memiliki tiga cara dalam mencintai rupiah, yakni mengenali filosofi rupiah, merawat rupiah, dan

menjaga diri dengan pengetahuan dalam penanggulangan uang palsu. Dalam kehidupan sehari-hari, sederhananya cinta rupiah dapat dilakukan dengan cara merawat rupiah dengan melakukan 5J yakni, jangan dilipat, jangan dibasahi, jangan

disobek/dicoret, jangan distepler dan jangan diremes. Dengan menjaga dan merawat rupiah negara dapat menghemat dan anggaran untuk mencetak uang dapat dialihkan ke keperluan lain. Karena membutuhkan waktu lama hingga anggaran yang besar untuk mencetak uang.

Kemudian bangga rupiah ditunjukkan dengan menggunakan rupiah disetiap transaksi, sehingga sebagai milenial kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada rupiah. Bangga rupiah sama dengan menjaga kedaulatan bangsa. Bangga rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa. Begitu pun saat digunakan dalam setiap transaksi, rupiah akan semakin kuat dan membanggakan sehingga akan memungkinkan distribusi rupiah dapat tersebar hingga ke pulau-pulau terluar. Sebagai generasi millenial, ada tiga bangga rupiah yang harus digalakkan dikehidupannya yakni bangga rupiah sebagai simbol kedaulatan, bangga rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, bangga rupiah sebagai alat pemersatu bangsa. Untuk menjadi warga negara yang baik dan bangga pada rupiah, sebagai milenial wajib ikut menjaga kedaulatan rupiah dan menggunakannya untuk setiap transaksi di wilayah NKRI.

Sementara paham rupiah sama dengan bersama mewujudkan stabilitas dan kesejahteraan negera. Paham rupiah ditunjukkan dengan memahami fungsi rupiah sebagai nilai tukar dan cara mengelolanya. Dalam upaya paham rupiah,

masyarakat hendaknya memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai. Ada tiga paham yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat yakni, paham dalam bertransaksi, paham dalam

berbelanja dengan bijak dan paham dalam berhemat (berinvestasi).

Selain itu, kontribusi dari generasi millenial dalam mendukung gerakan cinta, bangga dan paham rupiah dapat dilakukan dengan cara mendukung produk lokal Indonesia. Hal ini tentunya bertujuan untuk memajukan Indonesia

yaitu dengan membeli dan menggunakan produk lokal sebagi bentuk dukungan untuk Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM). Para pengusaha produk lokal ini juga bagian dari roda perekonomian Indonesia. Penggunaan produk lokal perlahan juga akan membantu mendongkrak nilai mata uang rupiah. Dengan terdongkraknya nilai rupiah tentunya

akan membantu menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia sehingga terealisasinya gerakan cinta bangga dan paham rupiah

dengan maksimal.

Oleh karena itu, sebagai generasi milenial gerakan cinta, bangga dan paham rupiah sangat perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan mengingatkan generasi millenial Indonesia tentang pentingnya idealisme dan kehadiran mereka sebagai harapan yang membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, dalam Artikel Wiwin Siswantini dan Soekiyono ia mengatakan: “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Gunung Semeru dari akarnya lalu beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Dari ungkapan ini dapat diartikan bahwa, generasi muda mempunyai potensi daya kekuatan yang luar biasa dibandingkan dengan generasi tua. Generasi muda adalah mereka, para penduduk Indonesia usia produktif yang aktif dan tentunya energik. Para pemuda-pemudi harapan Bangsa yang akan menjadi pemimpin dan pemegang kendali kemana arah tujuan Bangsa Indonesia kedepannya, agar seluruh rakyat Indonesia semakin sejahtera dan jauh dari kemiskinan, agar Indonesia bisa terus berkembang dan dipandang sebagai sebuah negara maju yang diakui dimata dunia. Maka dari itu, teruslah tumbuh menjadi generasi milenial yang cerdas, nasionalis, kritis, dan humanis.

Teruslah menjadi milenial Indonesia yang meskipun banyak mata uang asing yang nilainya lebih tinggi dibanding rupiah, namun tetap tidak menduakan rupiah untuk transaksi di dalam negerinya. Karena dalam kondisi bagaimanapun kita

harus bangga, cinta dan paham rupiah. Pada uang rupiah terdapat gambar pahlawan, pemandangan, dan kebudayaan

Indonesia yang harus dikenang jasanya, dihormati, dan dikenalkan bahwa Indonesia sangat indah dan kaya budaya. Rupiah sebagai simbol kedaulatan, lahir atas jasa perjuangan para pahlawan. Rupiah menjadi kebanggaan kita semua, dapat kuat dan berdaya karena kita. Yuk! generasi milenial ambil peran untuk meneruskan perjuangan para pahlawan Indonesia, dengan bangga terhadap rupiah yaitu menggunakan rupiah di setiap transaksi agar rupiah tetap berdaulat ditanah Ibu Pertiwi. Karena rupiah menggambarkan identitas dan karakteristik bangsa. Dan jika ada yang tidak cinta, bangga dan paham rupiah maka diragukan sifat kebangsaannya.

Dari sosok Ir. Soekarno kita dapat belajar bahwa semangat nasionalisme dan sifat pantang menyerah seorang pemuda

Indonesia memiliki peran penting dalam kemerdekaan. Sebagai generasi milenial penerus bangsa mari terus berkarya untuk membangun negeri kita tercinta. Tetapi jangan lupa, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.

Yuk! beri makna jasa perjuangan pahlawan kita, salah satunya dengan memperlakukan rupiah dengan baik karena ada

gambar pahlawan yang diabadikan pada rupiah kita sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan Indonesia. Seperti apa yang Bung Hatta katakan, “Saat keluarnya uang Republik Indonesia (rupiah) adalah saat yang bersejarah, yang mengandung harapan. Janganlah saat itu hanya hidup dalam ingatan kita sebagai kenang-kenangan yang baik saja, tetapi hendaklah ia hidup dalam perbuatan kita semuanya sebagai pembangunan Negara dan masyarakat”.

Wahai Pemuda! Yuk, berjuang melanjutkan cita-cita luhur bangsa dan melanjutkan semangat mimpi para pahlawan dalam memajukan dan menjaga persatuan Indonesia dengan tetap cinta bangga dan paham rupiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun