Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semua Indah pada Waktunya (Tamat)

3 Juni 2013   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:36 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lestari

Musdalifah membaca surat itu berulang-ulang. Dia berteriak-teriak menangis bukan karena kepergian Lestari tetapi karena semua hartanya dikuras habis olehnya. Karena histerisnya dan beberapakali pingsan akhirnya Musdalifah dilarikan ke Rumah Sakit.

Di RS keluarga Malikhalah yang mengurusi semuanya, karena mau tidak mau keluarga Malikha adalah keluarga terdekatnya. Musdalifah hanya bisa menangis, saat ini kakinya tidak bisa digerakkan lagi karena stroke. Musdalifah tinggal dirumah Malikha, semua kebutuhannya keluarga Malikha yang mencukupi.

Kyai Sodron tidak mau tau lagi, setelah tau Lesrtari melarikan diri Kyai itu cepat-cepat mengambil alih rumah Musdalifah. Melihat keadaan ini Taufan, suami Annisa mendatangi Kyai Sodron untuk mengambil alih kembali rumah itu. Bukan Kyai Sodron kalau tidak mengambil kesempatan untuk mengambil untung yang besar dari penjualan rumah Musdalifah.

Akhirnya rumah Musdalifah dibeli oleh suami Annisa. Rumah kembar itu tidak jatuh ketangan orang lain. Arief  bahkan  membayar seorang pembantu untuk membantu ibunya merawat Musdalifah. Keluarga itu tidak melihat kejahatan Musdalifah tetapi mereka melihat kebaikan Musyafak yang sudah membantu sekolah mereka hingga mereka menjadi  seperti sekarang ini.

Musdalifah berkali-kali meminta maaf pada keluarga itu, sampai suatu hari sebelum ajal menyemputnya , Musdalifah memberikan sertifikat toko kain yang dia sewakan pada Malikha.

( Tamat )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun