***
Tuhan rupanya sangat menyayanggi kedua orangtuaku , doa yang  mereka panjatkan setiap hari untuk keselamatanku terkabulkan. Dan aku sendiri hanya bisa menyesali waktu yang sudah terbuang.
Aku hidup dengan sisa nyawaku, Tuhan hanya mengambil kedua kakiku saja. Sedang teman-temanku sudah pergi dengan masih membawa banyak dosa. Aku sangat bersyukur, seorang yang penuh dosa sepertiku masih diberi kesempatan untuk hidup dan  menebus semua kesalahan yang lalu.
Airmataku, sujudku, serta ibadah malamku seperti belum cukup dan tidak ada artinya dibandingkan dosa-dosa yang melumuri tubuhku.
***
Angin berhembus semakin kencang, dan aku mulai kedinginan. Pelan-pelan kuangkat tubuhku, kuraih kursi rodaku. Hari semakin senja dan aku harus pulang.