" Aku tidak sudi menyentuh anaknya, aku sendiri ragu, dia cucuku atau bukan  ".
" Kudengar dia tidur dengan banyak laki-laki, seperti ibunya , " lanjut Zuma lagi.
" Kau pasti belum lupa mang, betapa aku susah payah menyingkirkan Murni sebagai sainganku, sekarang sudah berhasil kubuat dia melarat, Ehh si bodah Amal mengawini anaknya ".
" Sepertinya Murni tidak tahu kalau kita yang membuatnya melarat ," suara Mang Jail parau, sepertinya dia sedang sakit.
Jantung Lestari berhenti berdetak, jadi wanita inilah yang membuat ibunya sakit-sakitan sampai saat ini. Dia ingat betul, ibunya harus berobat kemana-mana dan mempunyai banyak hutang. Sawah, rumah juga kebun semua sudah di jual. Semuanya habis untuk mengobati ibunya juga untuk makan sehari-hari karena tidak bekerja.
Lestari berlari dan menangis dikamarnya. Jadi ibunya sakit karena guna-guna perempuan yang sekarang menjadi mertuanya itu. Sunguh sangat kejam, selama ini hidupnya bagaikan pengemis saja. Dan Lestari tidak sabar menemui ibunya.
" Ibu, aku tau siapa orang yang membuat hidup ibu menderita seperti ini , " ucap Lestari sambil memeluk tubuh kurus ibunya.
" Ini kesalahan ibu sendiri nak, karena diwaktu muda ibu banyak berbuat dosa. Dosa ibu besar, dan engkaupun harus ikut menanggungnya , " suara Murni lirih.
" Maafkan anakmu ini ibu, karena tidak menuruti kata-kata ibu, aku tidak tau kalau keluarga Amal yang membuat ibu begini ".
Sesak sekali dada Lestari, ibunya dulu pelacur dan karena sakit menjadi sadar. Saat ini ibunya taat beribadah, Lestari sering diingatkan untuk baik-baik menjaga diri. Tetapi karena kebutuhan sekolah juga kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh Amal yang menjadi kekasihnya, diapun mau ditiduri lelaki itu. Dan demi Tuhan, cuma Amallah yang tidur dengannya, mengapa Zuma tidak mau mengakui Dewi sebagai cucunya.
" Aku sudah menjadi istri syah Amal, akupun sudah tinggal di rumah besar itu, anakku harus mendapatkan semua harta warisan Ayahnya. Akan kupastikan semua hartanya jatuh ketanganku. Dan semua itu untuk membayar apa yang telah dicuri dari ibuku ".