Mohon tunggu...
Bunga Shaina
Bunga Shaina Mohon Tunggu... -

♥ \r\nHave a nice day all....keep smiling & always positive thinking..... ♥ ♥ ♥ \r\nhttp://bungashaina.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Keji (4)

28 Maret 2012   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:20 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Tujuh (7) tahun berlalu, bukan Zuma namanya kalau dia tidak bisa memuluskan karier suaminya. Dengan diam-diam dia mencari peluang agar suaminya menanjak dan kini sudah menjadi seorang pimpinan. Hidup ada dipihak Zuma, dia selalu berhasil mencapai tujuannya. Tentu saja dengan menghalalkan segala cara.

Sebelum meninggal dunia, ibu kandung Zuma mencarinya,berharap maaf pada anaknya itu. kakak Zuma menemukan dirinya sudah menjadi seorang pejabat, yang juga sangat kaya raya. Tetapi Zuma tidak sedikitpun bergeming, yang ada sekarang Zuma bukan Zurmi.

" Aku tidak punya ibu, maupun keluarga mereka sudah mati bagiku...".

***

Datuk Bee, sakit-sakitan melihat Zuma memperlakukan anaknya bagai pembantu. Dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena Muris begitu mencintai istrinya.

Suatu hari, Maryam kakak tertua Muris datang menemui Zuma.Dia sangat marah dan tidak lagi bisa membendungnya

" Zuma, kenapa kau tidak mencari pembantu saja. Aku tak tahan melihat Muris pontang panting mengerjakan pekerjaan rumah.Padahal dia kerja dan punya banyak uang. Banyak tetangga yang mengunjingkan kalian,apa kau tidak malu jadi istri hanya bisa dandan saja, beruntunglah kami,karna kau tidak melahirkan anak Muris, jadi keluarga kami tidak ada keturunan pelacur..."

Sebulan setelah kejadian itu, Maryam meninggal dunia.

***

Buah memang tidak jauh jatuh dari pohonnya. Amaludin anak tiri Muris menghamili teman sekelasnya. Zuma sangat marah pada anaknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun