Entah usaha apa yang dilakukan oleh Zuma, yang pasti Datuk Bee akhirnya menyerah dan membiarkan putranya menikahi perempuan itu.
Zuma, menjadi menantu seorang terpandang sekarang. Sudah naik derajatnya, bagaikan  ratu saja dia sekarang. Muris sangat memanjakannya. Saat pagi, Murislah yg menyiapkan sarapan Zuma dan anak tirinya sebelumdia berangkat bekerja. Dunia sudah terbalik.
Zuma tidak mau dicarikan pembantu. Banyak sekali alasan yang dibuatnya. Takut nanti Muris lebih melirik penbantunyalah, takut pembantunya yang melirik Muris, banyak sekali alasan yg dibuat Zuma.
Sebenarnya, Zuma tidak diperbolehkan mencari pembantu oleh nenek Supi, karena apabila ritualnya diketauhi oleh orang lain maka tidak akan berkhasiat lagi guna-guna yg dipakai Zuma.
Disisi lain semua keluarga merasa aneh dengan Muris, banyak uang tetapi tidak mau mengeluarkan sedikit buat pembantu. Keluarga Datuk Bee juga merasa gerah karena semua pekerjaan rumah Murislah yang mengerjakannya. Benar-benar tidak wajar.
Yang ada dipikiran Muris adalah takut melihat Zuma kecapaian, takut Zuma sakit, banyak sekali ketakutan yang dia rasakan, terutama takut ditinggalkan Zuma. Dia hanyalah laki-laki cacat, sangat beruntung mendapat istri bidadari seperti Zuma. Ahh... Guna-guna itu begitu dasyatnya merusak akal pikiran Muris.
Sebenarnya, Â Zumalah yang sangat beruntung menjadi istri dari Muris. Selain Muris adalah seorang pegawai dia juga mendapatkan warisan rumah,tanah, dan kebun yang sama luasnya dengan saudara-saudaranya saat menikah.
Zuma terangkat derajatnya, karena pada masa itu hanya sedikit dan orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi pegawai. Zuma genit merubah penampilannya, sekarang dia adalah istri seorang pegawai, menantu seorang Datuk yang disegani banyak orang, menantu seorang kaya raya.
Muris memberikan semua penghasilannya, hasil kebunnya pada Zuma. Setiap hari Zumalah yang memberinya uang saku. Zuma berlimpah harta.
" Kanda, aku habis belanja tadi. Aku malu kalau hanya memakai perhiasan yang itu-itu saja..".
" Belilah apa yang kau suka Dinda..".