Untuk menjadi Anggota Dewan, Zeelalah orang yang sangat membantunya. Dia harus rela melepaskan perhiasan juga tanah warisan orang tuanya untuk mendukung kampanye sang suami.
Zeela benar-benar tidak tahan, Semua ambisi suaminya telah terkabul, seperti inikah perlakuannya. Dia dan kedua orang putrinya , malam itu juga pulang kerumah orang tuanya.
***
Senin  ( 14 Nov 2011 )
Ibu Purwati sangat prihatin dengan keadaan rumah tangga putrinya. Bukan sekali dua kali Beliau dengar tentang perilaku menantunya yang berubah beberapa bulan ini. Menantunya juga mulai main tangan dengan memukuli putrinya.
Seperti biasa, setiap Senin dan Kamis ibu Purwati menjalankan puasa. Puasa ini dijalaninya sejak dari muda semata-mata selain untuk menjaga kadar gula darahnya, juga untuk menata hatinya.
Mobil Maskolis parkir didepan halaman rumah tua yang masih terlihat megah itu.
" Ibu, saya akan menjemput Zee, Bunga dan Alia "
" Apa yang telah terjadi sebenarnya, wajah anakku Zee bengkak dan bibirnya juga sobek ? ".
" Saya berani bersumpah BU, tidak terjadi apa-apa , Zee terjatuh kemarin . . ."
" Benarkah kamu berani bersumpah pada ibu. . . tidak menyakiti Zee demi perempuan lain ?? "