Mohon tunggu...
Bunga puspa surya dewy
Bunga puspa surya dewy Mohon Tunggu... Mahasiswa - bungapuspasuryadewy@gmail.com

"Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Epistemologi dalam Pendidikan Islam

21 April 2021   13:34 Diperbarui: 21 April 2021   13:44 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Epistemologi, Epistemologi berasal dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata, yaitu "episteme" yang memiliki arti "pengetahuan" dan "logos" yang memiliki arti "kata / pembicara / ilmu". 

Epistemologi sebagai satu kesatuan kata yang aktif berarti "ilmu tentang pengetahuan". Kumpulan pertanyaan yang berhubungan dengan para pendidik adalah epistemologi. Epistemologi memberikan sumbangan bagi teori pendidikan dalam menentukan kurikulum. 

Epistemologi biasanya didefinisikan sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas ilmu pengetahuan secara menyeluruh dan mendasar. Secara ringkas epistemologi disebut sebagai "theory of knowledge". D.W Hamlym mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar pengadaian-pengadaian serta secara umum hal itu dapat diandalkan sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan. 

Sedangkan menurut Dagobert D. Runes menyatakan, bahwa epistemologi cabang filsafat yang membahas sumber, struktur, metode -- metode, dan validitas pengetahuan. 

Sementara itu, Azyumardi Azra menambahkan, bahwa epistemologi sebagai "ilmu yang membahas keaslian, pengertian, struktur, metode dan validitas pengetahuan. Tidak lain Epistemologi adalah wilayah ilmu yang membahas cara kerja ilmu dalam memperoleh pengetahuan dan cara mengukur kebenaran pengetahuan. 

Dengan demikian dari pengertian di atas menurut para ahli dapat dapat disimpulkan bahwasanya epistemologi merupakan cabang filsafat yang membahas ilmu pengetahuan secara menyeluruh dan mendasar yang dijadikan suatu kajian dalam bidang keilmuan yang akan di bahas. 

Pertanyaan khas epistemologi adalah bagaimana kamu mengetahui (how do you know?). Di sini terdapat tiga posisi epistemologis : Dogmatis,. Skepticism, Fallibilism. Idealisme menjawab bahwa pengetahuan itu terdiri dari ide. Ide adalah produk akal (the mind). 

Beberapa pandangan tentang konsep pendidikan : Pendidikan sebagai manifestasi (education as manifestation), pendidikan adalah suatu proses untuk menjadikan manifes (tampak aktual) apa -- apa yang bersifat laten (tersembunyi) pada diri setiap anak, Pendidikan sebagai akuisisi (education as acquisition), sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan seseorang dalam memperoleh (menyerap) informasi dari lingkungannya, Pendidikan sebagai transaksi (education as transaction), pendidikan adalah proses memberi dan menerima (give and take) antara manusia dengan lingkungannya. Filsafat sebagi proses (philosophy as process). Filsafat sebagai aktivitas berfilsafat (the activity of philosophizing). 

Tercakup di dalamnya adalah aspek -- aspek : Analisis (the analytic), berkaitan dengan aktivitas identifikasi dan pengujian asumsi -- asumsi dan kriteria -- kriteria yang memandu perilaku, Evaluasi (the evaluative), berkaitan dengan aktivitas kritik dan penilaian tindakan, spekulasi (the speculative), berhubungan dengan pelahiran nalar baru dari nalar yang ada sebelumnya, Integrasi (the integrative), konstruksi untuk meletakkan bersama atau mempertautkan kriteria -- kriteria atau pengetahuan atau tindakan yang sebelumnya terpisah menjadi utuh.

Sedangkan untuk pengertian pendidikan sendiri adalah dalam UU NO. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[6] Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses transformasi nilai, ketrampilan atau informasi (pengetahuan) yang disampaikan secara formal atau tidak formal, dari satu pihak kepihak lain. Untuk pendidikan islam sendiri istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada term al -- tarbiyah, al -- ta'dib dan al -- ta'lim. Dari ketiga istilah tersebut, yang sering digunakan dalam praktek adalah term tarbiyah, sedangkan term al -- ta'dib dan al -- ta'lim lebih jarang digunakan. Tarbiyat memiliki arti yaitu memelihara, membesarkan, dan mendidik yang lebih dalamnya sudah termasuk makna dari mengajar (Ahmad Tafsir, 1995:109). Dari pengertian ini maka, tarbiyat memiliki definisi sebagai proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh dan akal). Al -- ta'lim, ini telah digunakan sejak awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini bersifat umum atau universal dibanding dengan tarbiyah maupun al -- ta'dib. Rasyid Rhidi mengatakan bahwa al -- ta'lim merupakan suatu proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada setiap individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Al -- ta'dib, Menurut al -- Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukan pendidikan Islam adalah al -- ta'dib. Hal ini berdasarkan pada hadist Nabi yang artinya : "Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku" (HR. al-Askary dari Ali RA).

Dasar Pendidikan Islam, Pendidikan Islam secara tegas dan singkat berdasar pada "Firman Allah SWT dan Sunah Rasulullah (Al -- Hadits)". Kalau pendidikan diibaratkan bangunan maka isi al -- Qur'an dan al -- Hadits yang menjadi fundamentalnya. Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islam. Keduanya bersumber pada al -- Qur'an dan Hadist, dengan berbagai metode dan pendekatan seperti ijma', qiyas, ijtihad dan tafsir.

 Tujuan Pendidikan Islam, konsep tujuan pendidikan menurut Omar Muhammad At -- Taumy Asy -- Syaibany, adalah "Perubahan yang diinginkan melalui proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu pada kehidupan pribadinya, pada kehidupan masyarakat dan alam sekitar maupun pada proses pendidikan dan pengajaran itu sendiri sebagai aktivitas asasi dan proporsisi diantara profesi asasi dalam masyarakat". Tujuan merupakan sesuatu yang diharapkan setelah tercapainya suatu usaha atau kegiatan. Pendidikan diibaratkan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang berproses melalui beberapa tahap dan tingkatan -- tingkatan yang mempunyai tujuan yang bertahap dan bertingkat pula. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap atau statis, melainkan suatu keseluruhan dan kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kepribadiannya. Para ahli pendidikan Islam berbeda -- beda dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam. Kendati demikian, semuanya berada dalam pemikiran yang sama bahwa tujuan pendidikan Islam adalah suatu hasil yang ingin dicapai dari proses pendidikan yang berlandasan Islam. Menurut M. Athiyah Al -- Abrasi, tujuan pokok dan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti dan pendalaman jiwa. Ia menyimpulkan lima tujuan umum yaitu sebagai berikut : pembentukan akhlak yang mulia, meningkatkan kehidupan dunia dan akhirat, mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat, menumbuhkan semangat nasional pada peserta didik, memuaskan keingin tahuan, dan memungkinkan para peserta didik tersebut mengkaji ilmu itu sendiri, menyiapkan pelajaran dari segi professional, teknikal, dan pertukangan agar dapat menguasai beberapa profesi tertentu dan ketrampilan tertentu.

Implikasi Epistemologi Barat Peradaban Barat dalam Pendidikan Islam, beberapa aspek pendidikan Islam yang di dominasi oleh Barat, dalam proses perkembangan pendidikan Islam, usaha -- usaha untuk senantiasa mengembangkanya tidak pernah berhenti. Diantara usaha -- usaha yang dilakukan adalah mengadopsi dari sistem pendidikan Barat kepada sistem pendidikan Islam. Hal ini dilakukan karena dengan harapan agar dunia Islam bisa kembali menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki pada masa jayanya. Dominasi Barat yang begitu kuatnya sehingga membuat umat Islam bahkan para pemikirnya hingga sekarang masih terbuai dengan konsep -- konsep pendidikan yang dihasilkan dari para pemikir -- pemikir filosof maupun ilmuan Barat. Umat Islam cenderung mengikuti dengan begitu saja tawaran -- tawaran teoritis dari Barat yang berkaitan dengan problem pendidikan mulai dari tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan, materi pendidikan, metode pendidikan, sistem pembelajaran teori -- teori belajar, pendekatan-pendekatan dalam belajar dan lain-lain termasuk dikotomi pendidikan. Akhir -- akhir ini kita melihat bahwa hampir setiap sekolah atau madrasah yang ada didunia Islam pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya dikembangkan dengan mencontoh bahkan meniru pola -- pola sekolah Barat, baik dari segi sistem maupun isi pendidikannya. Secara khusus lagi dapat kita lihat pada aspek -- aspek pendidikan Islam berikut ini: segi sistem pelaksanaan pendidikan,sebelum pendidikan Islam berorientasi pada sistem pendidkan Barat, pelaksanaan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk halaqah, dilaksanakan dirumah -- rumah, kuttab -- kuttab, di masjid -- masjid, surau dan di lingkungan istana. Akan tetapi setelah dunia Barat masuk kedalam dunia pendidikan Islam barulah sistem pendidikan Islam tersebut diubah kedalam sistem klasikal dengan menggunakan berbagai fasilitas yang disiapkan di dalam kelas seperti bangku, meja, papan tulis dan lain -- lain. Sistem pendidikan agama Islam mengalami beberapa perubahan secara signifikan sejalan dengan perubahan zaman. Sistem pendidikan yang sebelumnya bersifat non -- formal kemudian berubah menjadi sistem pendidikan yang formal, yang lebih teratur dan sistematis.

Isi Pendidikan, pengaruh peradaban terhadap isi pendidikan dapat dilihat dengan diajarkanya ilmu pengetahuan umum pada setiap madrasah, yang pada masa sebelumnya hanya terbatas pada pelajaran agama. Hal ini dilaksanakan karena tuntutan zaman dan dorongan untuk membekali anak -- anak agar dapat menyesuaikan diri dalam arus globalisasi. Kurikulum, sejalan dengan perkembangan zaman, tuntutan penyempurnaan kurikulum pun dalam berbagai lembaga pendidikan Islam senantiasa terjadi, sehingga dengan mencotoh sistem kurikulum yang diterapkan pada sekolah -- sekolah Barat, kurikulum pendidikan Islam juga dibenahi dari yang mulai bersifat sangat sederhana menjadi suatu bentuk kurikulum yang sistematis dan lebih lengkap. Kurikulum pendidikan Islam telah memuat berbagai komponen atau unsur -- unsur di dalamnya, mulai dari materi sampai pada tujuan pembelajaran, waktu, metode pembelajaran dan sarana / sumber pengajaran juga turut dicantumkan dalam kurikulum tersebut. Perubahan -- perubahan tersebut terjadi sebagai reaksi untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan Islam, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Metode Pembelajaran, adanya berbagai macam metode pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam merupakan sebuah akibat adanya pengaruh sistem pembelajaran di Barat, karena pada masa sebelum pendidikan Islam diorientasikan pada sistem pembelajaran modern penggunaan metodologi pembelajaran sangat terbatas pada metode tertentu, seperti halnya ceramah, dan tanya jawab saja. Akan tetapi setelah datangnya pengaruh metodologi pembelajaran Barat, sehingga dalam pendidikan Islam juga telah dikenal dan diterapkan berbagai metode pembelajaran, seperti sosiodrama, bermain peran, metode diskusi, dan lainnya. Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Islam, salah satu aspek dalam pendidikan yang adanya sebagai penunjang adalah keberadaan sarana dan prasarana pendidikan, dan jika hal ini dicermati lebih jauh maka dominasi peradaban Barat pada aspek ini sangat besar, hal ini terlihat mulai dari adanya gedung, prasarana pendidikan termasuk media pembelajaran sebagian besar didominasi dari hasil -- hasil peradaban Barat, terutama pada media pembelajaran yang memakai perangkat elektronik seperti radio, tape recorder, loud speaker dan lain -- lain. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa dominasi pendidikan Barat dalam pendidikan Islam adalah hal yang tidak dapat dihindarkan karena hal itu memberikan sumbangsih dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam.

NAMA : BUNGA PUSPA SURYA DEWY

NIM : 2120240

KELAS : FILSAFAT UMUM-G

DOSEN PENGAMPU : DEWI ANGGRAENI, Lc.,M.A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun