"Kampung kita sudah tidak aman ya? Saya jadi takut, gak nyaman lagi tinggal di sini," ujar seorang perempuan paruh baya, yang bernama Sutini.
"Iya, sudah semingguan ini banyak warga yang kehilangan uang secara tidak logis," sambung perempuan lain yang terlihat lebih muda, bernama Jubaedah.
"Kalian sendiri pernah kehilangan uang gak ?" tanya perempuan ketiga yang mungkin seusia Sutini. Ia bernama Komala.
"Lha, saya pernah kehilangan uang 200 ribu. Padahal uang itu saya simpan di lemari, dan lemarinya saya kunci. Terus, lemari itu kan berada di dalam kamar, nah..pintu kamarnya juga saya kunci dari luar. Eeeeh masih aja hilang." jawab Jubaedah, yang berprofesi sebagai guru honorer di sebuah SD.
"Saya juga pernah, malah caranya sangat aneh. Saya kan mau nabung di tabungan masyarakat. Dari rumah, uangnya jelas saya sisipkan 75 ribu di dalam buku tabungan. Lha, kok pas sampe di rumah Bu Yanti, uangnya jadi tinggal 25 ribu. Padahal buku tabungan itu saya simpan di dalam tas yang pake risleting, gak mungkin jatuh." sahut Sutini.
"Kira-kira, menurut kalian, kenapa ya uangnya bisa hilang dengan misterius seperti itu ?" tanya Jubaedah, seraya menatap bergantian kepada Sutini dan Komala.
"Kalo menurut saya, itu pasti perbuatan tuyul," sahut Sutini.
"Iya, karena kalo diambil sama maling, gak mungkin. Lha wong caranya aja seperti begitu, aneh !!" imbuh Komala, meyakinkan.
Jubaedah hanya menggut-manggut, pertanda setuju dengan jawaban yang dilontarkan oleh kedua tetangganya itu.
"Lalu, kita harus bagaimana supaya uang-uang kita aman dari tuyul ?" lanjut Jubaedah.
"Katanya sih, harus diikat pake karet," jawab Sutini.
"Ada yang bilang juga harus naro bawang putih di dompet, karena makhluk halus takut sama bawang putih," ujar Komala, menambahi.
"Sudah pernah mencoba?" tanya Jubaedah lagi.
"Belum," jawab Sutini dan Komala serempak, seraya menggelengkan kepala.
**
Cerita tentang kasus kehilangan uang secara misterius, terus bergulir. Semakin banyak warga yang menjadi korban. Mereka belum tau siapa yang sudah memelihara tuyul di rumahnya, yang membuat banyak tetangga kehilangan uang. Semua korban merasa kesal, karena uangnya sering hilang tidak jelas.Â
Mereka berasumsi, orang yang memelihara tuyul, akan kelihatan dari kehidupan ekonominya yang subur makmur, walaupun tidak bekerja. Dan kecurigaan mereka tertuju pada salah seorang warga yang bernama Lastri dan Tatang.Â
Pasangan suami istri itu hanya memiliki warung kecil-kecilan, tapi konon sering membeli tanah seharga puluhan juta di luar kampung. Ditambah lagi, warga melihat Lastri yang mengenakan perhiasan emas di tangan dan lehernya. Tapi auranya tidak seperti orang kaya.
**
Untuk berjaga-jaga, warga sepakat menggiatkan kembali ronda malam. Hal itu, sedikit menenangkan untuk para ibu-ibu yang was-was kehilangan uangnya lagi.
Seperti malam itu, terlihat 5 orang lelaki berkumpul di pos ronda. Ada Engkus, Gimin, Wandi, Parto, dan Dadang.Â
"Kita keliling yuk, udah jam 11 ini," ajak Dadang kepada keempat rekannya.
"Kita bagi-bagi tugas dulu, kamu, Parto, dan Wandi keliling duluan. Saya, sama Engkus nunggu di sini," ujar Gimin, selaku ketua ronda malam itu.
"Boleh, ya sudah ayok kita jalan sekarang," sahut Wandi.
Lantas ketiganya mulai keliling sambil membawa senter dan pentungan. Ketika mereka sudah mendekati rumah salah satu warga, tiba-tiba Dadang menahan langkah rekan-rekannya. Sambil mengendap, dia menajamkan telinganya.
"Ada apa ?" tanya Parto pelan.
"Psssttttttt...kalian dengar suara tawa anak-anak kecil, gak ?" jawab Dadang dalam tanya.
"Wah, masak, ada anak kecil bermain tengah malam gini ?" seloroh Parto.
Tiba-tiba Dadang melihat sekilas ada makhluk kerdil tak berbaju, berjalan ke arah selatan.
Dengan isyarat, Dadang mengajak kedua rekannya untuk mengikuti makhluk kerdil itu. Dengan mengendap-endap, akhirnya mereka menyadari bahwa makhluk itu terus melenggang ke arah rumah Komala. Dan kemudian lenyap dari pandangan ketiganya.
Ketiganya lantas saling bertukar pandang.
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H