Mohon tunggu...
Ananda Maulina
Ananda Maulina Mohon Tunggu... Lainnya - Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang kebetulan gemar membaca dan menulis

Saya tipikal orang yang periang, humoris. Menyukai jalan-jalan ke tempat-tempat yang tidak begitu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuyul

1 Desember 2024   12:32 Diperbarui: 1 Desember 2024   12:37 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada yang bilang juga harus naro bawang putih di dompet, karena makhluk halus takut sama bawang putih," ujar Komala, menambahi.

"Sudah pernah mencoba?" tanya Jubaedah lagi.

"Belum," jawab Sutini dan Komala serempak, seraya menggelengkan kepala.

**

Cerita tentang kasus kehilangan uang secara misterius, terus bergulir. Semakin banyak warga yang menjadi korban. Mereka belum tau siapa yang sudah memelihara tuyul di rumahnya, yang membuat banyak tetangga kehilangan uang. Semua korban merasa kesal, karena uangnya sering hilang tidak jelas. 

Mereka berasumsi, orang yang memelihara tuyul, akan kelihatan dari kehidupan ekonominya yang subur makmur, walaupun tidak bekerja. Dan kecurigaan mereka tertuju pada salah seorang warga yang bernama Lastri dan Tatang. 

Pasangan suami istri itu hanya memiliki warung kecil-kecilan, tapi konon sering membeli tanah seharga puluhan juta di luar kampung. Ditambah lagi, warga melihat Lastri yang mengenakan perhiasan emas di tangan dan lehernya. Tapi auranya tidak seperti orang kaya.

**

Untuk berjaga-jaga, warga sepakat menggiatkan kembali ronda malam. Hal itu, sedikit menenangkan untuk para ibu-ibu yang was-was kehilangan uangnya lagi.

Seperti malam itu, terlihat 5 orang lelaki berkumpul di pos ronda. Ada Engkus, Gimin, Wandi, Parto, dan Dadang. 

"Kita keliling yuk, udah jam 11 ini," ajak Dadang kepada keempat rekannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun