Bagi politisi yang berpengetahuan, berpengalaman kerja dan punya gagasan positif membangun daerah, tapi tidak punya modal atau kekurangan modal umumnya tidak mendapat simpati masyarakat. Yang terjadi, masyarakat kita malah menghindari memilih politisi yang punya gagasan, mereka bermutasi dan lari. Akhirnya pilihan mereka jatuh ke politisi pemilik modal yang sudah tentu juga materialistik.
Pilkada Serentak 2020 membuahkan pertarungan sengit antara pemegang modal dan politisi yang mengedepankan politik gagasan. Gadai-menggadai kepentingan akan dipamerkan. Tentu selaku masyarakat kecil kita berkeinginan kepentingan masyarakat diperhatikan. Politik tukar tambah kepetingan membuat masyarakat dirugikan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H