Betapa melahirkan sedih, kalau kita melihat kemiskinan yang makin meningkat. Apalah daya kita rakyat Indonesia sebagian yang belum punya kedudukan formal, belum juga mampu memberikan lebih kepada mereka yang masih kelaparan. Tentu hanya melalui cara-cara literasi kita ingatkan. Segera pemerintah gerak cepat hadirkan solusi. Jangan sibuk dengan berbagi proyek dalam kekuasaan yang diemban.
Yang utama dalam menjalankan kekuasaan itu pelayanan. Layanilah rakyat, jangan membolak-balikkan paradigma kepemimpinan, sehingga mau hidup mewah dan dilayani rakyat. Presiden Joko Widodo, dengan rendah hati penuh hormat rakyat berharap anda meninjau kembali Perpres No. 64 Tahun 2020. Ingatlah, rakyat sedang menghadapi wabah COVID-19.
Bertahanlah sejenak, jangan terburu-buru untuk kepentingan tersebut. Jangan sampai anda khilaf atau karena dibisiki kepentingan tertentu dari para pembisik, karena anda orang baik. Pemimpin yang sebenarnya sangat pro rakyat.
Tunjukkan keberpihakan anda pada rakyat, berhentilah menambah kepanikan rakyat di tengah gelombang COVID-19 yang mengganas saat ini. Biarkan rakyat tersenyum, tenang tidak was-was.Â
Tugas anda sebagai pemimpin di Negara ini adalah mengayomi segenap rakyat. Membuat rakyat tidak gelisah, andalah yang mampu memastikan semua rakyat baik-baik saja. Bukan orang lain, ayo lakukan itu.
Berhenti menunjukkan basa-basi politik dan pidato, saatnya pemerintah menurunkan iuran BPJS Kesehatan. Jangan buat rakyat seperti sudah terjatuh tertimpa tangga pula. Derita dan keluh-kesah rakyat itu harus direspon dengan sikap tegas memenangkan kepentingan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H