SBY sekali lagi tidak kalah. Partai Demokrat kalah, bisa saja. Namun SBY tidak kalah dalam mengamankan orang-orangnya di KIM. Pertarungan strategi yang cukup menarik kita simak. Sampai-sampai ada juga kelompok pendukung Jokowi Ma'ruf yang mulai kecewa karena tidak terakomodir dalam KIM.
Alhasil, politik menampakkan wajah yang seram. Penuh penghianatan dan teka-teki. Apapun itu, inilah praktek politik kita di Indonesia. Dibuat nyaman saja. Tidak perlu diambil dengan perasaan. Iwan Fals menyebut politik sebagai panggung sandiwara, benar adanya.Â
Presiden Jokowi telah dikelilingi para putra putri bangsa yang hebat. Selaku rakyat kecil kita hanya punya kemampuan mengingatkan. Perkuat kinerja, jangan ada satu, dua atau tiga matahari di era kedua kepemimpinan Jokowi. Secara politik Presiden Jokowi telah menang. Diantaranya juga menang dalam mengajak rival politik bekerja bersama.Â
Jangan lengah. Tak boleh euforia, kemenangan ini harus berimplikasi positif kepada rakyat. Jangan sampai menjadi mudharat. Pastikan bahwa sampai akhir kepemimpinan Presiden Jokowi berada dijalan yang benar. Tidak terganggu, tertekan atau tampil pura-pura dalam kerja kolosal membangun Indonesia.Â
Paling minimalnya. Pertemanan dan koneksi SBY memudahkan urusannya. Secara simbolis SBY melalui Partai Demokrat dianggap kalah. Mereka yang menilai SBY kalah dari sisi bargaining politik, tidak juga salah. Menjadi penting untuk dicatat, politik kita merupakan politik gerbong. [*]