Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi progresif

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Lahirkan Keberkahan

4 November 2024   10:41 Diperbarui: 5 November 2024   07:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik politisi ataupun masyarakat umumnya yang menghendaki kebaikan harus konsisten membiasakan kebaikan-kebaikan itu dalam tiap rutinitas. Karena hal itu akan berbuah. Beranak-pinak, meluas, dan menyebar. Kebaikan akan menghasilkan kebikan, seperti itulah hukumnya. Bila kebaikan telah menjadi kebiasaan masyarakat secara berjamaah, yakinlah kejahatan tak akan mendapatkan tempatnya.

Kita pasti mau menjadi orang cerdas. Dalam perspektif spiritual, orang cerdas yaitu orang yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian. Kapasitas sebagai politisi, calon pemimpin semua kalangan tidaklah mudah. Artinya kesempatan ini hanya akan dimiliki orang-orang terpilih. Tidak semua orang berada pada posisi tersebut.

Perlu saling mengingatkan agar kita semua tidak terjerat praktek sesat yang pada akhirnya membawa kemudharatan bagi banyak orang. Contoh seperti adanya perilaku korup yang dilakukan oknum politisi. Curang dan sikap mendiskriminasi orang atau kelompok lain yang dicurigai mempunyai kepentingan berbeda. Teruslah membangun karakter sebagai politisi handal. Berpijaklah pada kebenaran dan kejujuran.

Era Pilkada Serentak 2024 juga menjadi ujian bagi demokrasi kita. Apakah akan mengalami peningkatan kualitas, ataukah sebaliknya mereduksi nilai-nilai demokrasi kita?. Bagi saya perlu ada evaluasi komprehensif terhadap sistem dan mekanisme demokrasi yang diberlakukan. Kita perlu membangun ikhtiar. Tidak boleh abai, apalagi apatis dengan segala fenomena mengarahkan demokrasi ke jurang degradasi.

Perlu kiranya kita mempunyai gambaran tentang masa depan demokrasi. Bagi saya Pilkada Serentak 2024 bisa menjadi kilas balik, dan tak salah bila tempatkan sebagai ''golden period'' periode emas. Dimana menjadi fase terpenting dalam kehidupan generasi pelanjut demokrasi. Kemajuan demokrasi harus disiapkan sejak dini. Bahkan sejak anak-anak berada dalam kandungan Ibunya, kita menyiapkan itu. Agar mentalitas anak-anak generasi pelanjut tongkat estafet demokrasi tetap sehat, tidak dikepung sindrom.

Dengan kebaikan-kebaikan yang ditunjukkan politisi, maka politik akan melahirkan kemaslahatan bagi banyak orang. Kita perlu menumbuhkan sebanyak-banyaknya harapan tentang kemajuan daerah, dan negara dalam kendali para politisi. Kareka ketika harapanpun kita tak mampu lukiskan, atau bangun, maka punalah kemajuan di tengah masyarakat.

Aktualisasi politik sejatinya melahirkan keberkahan bagi masyarakat. Hanya saja kerap terjadi pembelokan, adanya deviasi dari makna dan nilai-nilai politik yang sekadar diarahkan pada konteks perebutan kepentingan kekuasaan semata. Itulah sebabnya, perlu serius kita melakukan reposisi tafsir serta manifestasi dari politik agar benar-benar melahirkan berkah untuk masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun