Putuskan hubungan toksik dengan politisi yang terbiasa membeli suara (vote buying) rakyat, menempatkan rakyat seperti sampah murahan. Mereka yang menempatkan rakyat sebagai alat tak layak dihormati. Itulah politisi busuk. Bahkan sangat wajar bila rakyat melawan mereka, musuhi mereka dengan tidak memilih politisi karbitan, politisi brengsek yang seperti demikian. Tanamkan dalam sanubari kita, bahwa pemimpin yang kita hasilkan dari proses demokrasi adalah cermin dari rakyat.
Melalui momentum politiklah semua dapat kita koreksi dan evaluasi. Dari kesalahan kita sebelumnya, harus kita mengambil hikmahnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Rakyat punya kemandirian menetapkan sikap, memilih figur pemimpin yang berdasarkan harapan dirinya masing-masing. Wajah pemimpin ideal yang dikehendaki. Juga terbuka terhadap pemikiran baru. Silahkan cermati apa plus minus calon Kepala Daerah.
Puncaknya adalah tanggal 27 November 2024, sebagai waktu yang tepat dalam memutuskan pilihan politik. Di bilik suara rakyat akan memilih, berdoa sebelum mencoblos agar jiwa-jiwa kita dibebaskan dari iblis. Dijauhkan dari memilih calon Kepala Daerah pembawa mudharat.Â
Sampaikan, ingatkan kepada sanak saudara jangan mau dicap salah karena berkontribusi memilih Kepala Daerah pembawa petaka. Tukang korupsi, pemburu proyek, dan hanya memperkaya diri, keluarga, serta kroni-kroninya. Nauzubillahi min zalik.