Eksploitasi sumber daya alam, memuluskan usaha industri, meloloskan atau berkompromi dengan Undang-undang yang menguntungkan pemodal, dan lain sebagainya. Praktek konspirasi kepentingan import yang diselendupkan pada sosok calon pemimpin Indonesia mendatang harus benar-benar dapat disterilkan.
Tumbal politik selalu menyeret rakyat dalam kubangan kemiskinan. Ini bencana sebetulnya. Paling sederhana, tumbal demokrasi adalah pembangunan. Macet dan hambatan pembangunan akan terjadi jika pemimpin kita dipenuhi beban politik.
Jangan sampai rakyat kita salah memilih pemimpinnya di tahun 2024. Sebab akan membahayakan banyak pihak. Kita semua tentu menolak pemimpin yang merugikan, membawa musibah pada rakyat. Mari sedapat mungkin kita membangun mesin pencerahan agar rakyat tidak menjadi tumbal nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H