Rachel Corrie tewas di Jalur Gaza oleh buldoser Angkatan Pertahanan Israel (IDF) ketika mencoba untuk mencegah pasukan IDF melakukan penghancuran rumah lokal Palestina Samir Nasrallah. IDF telah mengklaim bahwa kematian disebabkan keterbatasan sudut pandang pengemudi D9 bulldozer. New York Times mengatakan Corrie dan yang lain bertindak sebagai "perisai manusia. "
Heran yaaa.. Sudah tahu ada Rachel Corrie dan kawan-kawan yang bertindak sebagai perisai hidup tapi cuek aja tuh buldoser jalan terus. Bukannya, dipindahin dulu tuh si Rachel Corrie. Dengan santainya bilang karena gak kelihatan. Benar-benar Insane !
Salah satu kesaksian tentang tewasnya Rachel Corrie
Ada banyak cerita tentang proses terjadinya dibuldosernya Rachel Corrie. Salah satunya adalah dari International Solideraty Movement dimana Rachel Corrie menjadi anggotanya. Silahkan baca juga di http://palsolidarity.org/2003/03/125/
The closest eye witness account on the murder of Rachel Corrie.
by Tom Dale March 17, 2003
Many of you will of heard varying accounts of the death of Rachel Corrie, maybe others will have heard nothing of it. Regardless, I was 10 metres away when it happened 2 days ago, and this is the way it went.
[Kebanyakan dari Anda telah mendengar berbagai laporan tentang kematian Rachel Corrie, mungkin malah yang lain sama sekali belum mendengarnya. Diluar itu, saat itu saya berada 10 meter jauhnya ketika peristiwa itu terjadi 2 hari yang lalu dan beginilah ceritanya.]
We’d been monitoring and occasionally obstructing the 2 bulldozers for about 2 hours when 1 of them turned toward a house we knew to be threatened with demolition. Rachel knelt down in its way. She was 10-20 metres in front of the bulldozer, clearly visible, the only object for many metres, directly in it’s view. They were in Radio contact with a tank that had a profile view of the situation. There is no way she could not have been seen by them in their elevated cabin. They knew where she was, there is no doubt.
[Kami sedang memonitor dan kadang-kadang menghalangi 2 buldoser sekitar 2 jam ketika tiba-tiba 1 dari buldoser tersebut berbalik kearah rumah yang kami ketahui terancam akan dihancurkan. Rachel kemudian berlutut di jalan yang akan dilalui Buldozer. Dia sekitar 10-20 meter didepan buldozer, dapat terlihat dengan jelas, karena satu-satunya objek dalam jarak sekian meter. Mereka berkomunikasi melalui radio dengan Tank yang memiliki view profile situasi disitu. Sangat tidak mungkin, Rachel Corrie tidak terlihat oleh mereka dari kabin yang posisinya diatas. Mereka tahu dimana posisi Rachel Corrie berada, tidak ada keraguan sama sekali soal itu.]
The bulldozer drove toward Rachel slowly, gathering earth in its scoop as it went. She knelt there, she did not move. The bulldozer reached her and she began to stand up, climbing onto the mound of earth. She appeared to be looking into the cockpit. The bulldozer continued to push Rachel, so she slipped down the mound of earth, turning as she went. Her faced showed she was panicking and it was clear she was in danger of being overwhelmed. All the activists were screaming at the bulldozer to stop and gesturing to the crew about Rachel’s presence. We were in clear view as Rachel had been, they continued. They pushed Rachel, first beneath the scoop, then beneath the blade, then continued till her body was beneath the cockpit. They waited over her for a few seconds, before reversing. They reversed with the blade pressed down, so it scraped over her body a second time. Every second I believed they would stop but they never did.
[Buldozer disetir kearah Rachel pelan-pelan, mengait dan mengumpulkan tanah yang dilewatinya didalam scoop nya. Rachel tetap berlutut, dia tidak bergerak sama sekali. Buldozer mencapai/mengenai Rachel dan dia mulai berdiri berusaha menaiki gundukan tanah yang menimbunnya. Dia kelihatannya berusaha melihat ke arah kokpit. Buldozer tetap saja melanjutkan untukmendorong Rachel, sehingga dia terpeleset jatuh ke dalam gundukan tanah, dia mencoba berbalik. Wajahnya terlihat kalau dia sedang panik dan jelas sekali kalau dia sedang kewalahan menghadapi situasi berbahaya itu. Semua aktivis yang lain berteriak ke buldozer untuk berhenti dan memberikan tanda kepada crew buldozer tentang keberadaan Rachel. Kami dalam posisi pandangan yang jelas seperti halnya Rachel, tapi mereka tetap melanjutkan. Mereka mendorong Rachel, pertamakali terdorong kebawah scoop, lalu berada dibawah blade (bagian runcing) berlanjut sampai posisinya dibawah posisi cockpit buldozer berada.  Beberapa detik Buldozer itu berhenti tepat diatas tubuh Rachel, sebelum akhirnya berbalik. Buldozer itu bergerak mundur dengan posisi blade-nya menghujam kebawah sehingga menggores tubuhnya untuk keduakalinya. Saya yakin kalau mereka bisa berhenti setiap saat, tetapi mereka tidak melakukannya]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!